Kapitel 325: Dosa Terindah

Khanza meringkuk sendiri di dalam kamar yang cukup luas. Kemudian dia menangis, sudah lama dia memendam luapan air mata yang sangat ingin dia tumpahkan usai menjalani kehidupan barunya saat ini. Bukan hanya rasa lega yang ingin dia luapkan dengan tangisan bahagia, tapi juga ada rasa sesal tapi rindu setiap kali masih teringat akan kenangan bersama Adji. Malam ini mendadak dia merasa rindu, dia terkenang kembali saat dia sedang berada dalam kekalutan hatinya selalu ada Adji yang setia menemani dan menepis semua kesedihan Khanza selama ini, tentu itu sangat sulit dan tidak mudah dia lupakan begitu saja.

Saat ini, sejak tinggal di kediaman barunya. Dia menyadari, tak peduli meski dia sudah merasa terbebas dari tempat yang kapan saja Adji mungkin akan menemui lagi, tempat yang begitu banyak kenangan manis bersama Adji, tapi dia tetap seorang wanita yang lemah, dia butuh teman untuk berbicara dan berbagi kesedihannya setiap kali mengingat kenangan bersama Adji.