Tamu undangan begitu banyak yang datang silih berganti, begitu banyak mata pula yang memandang Khanza ketika melangkah memasuki acara pesta tersebut. Sesekali Khanza tersenyum tipis menanggapi beberapa orang yang menyapanya, tak sedikitpun dia berani menatap lama para mata yang memangdangnya dengan rasa takjub. Sebenarnya dalam hatinya begitu gundah gulana, namun saat melihat senyuman bahagia sang kakak di depan sana, dia berusaha untuk turut tersenyum ceria.
Khanza terus berjalan hendak menghampiri sang kakak ketika dilihatnya sang kakak bersama Dirga sedang menemui para tamu undangan, sepertinya para tamu yang mengelilingi sang kakak bersama Dirga adalah para teman dekat kakak ketika di sekolah, apakah mereka sengaja menggunakan acara ini untuk reuni? Tanya Khanza di dalam hatinya.
"Eh, Arumi. Apakah dia Khanza adikmu?" tanya salah seorang laki-laki yang tak lain teman dekat Arumi saat duduk di bangku unversitas kala itu.