App herunterladen
100% FALLEN ANGEL ( SLOW UPDATE ) / Chapter 26: 26 MENONTON MATAHARI TERBIT PERTAMA BERSAMA

Kapitel 26: 26 MENONTON MATAHARI TERBIT PERTAMA BERSAMA

Tanpa terasa, mereka sekarang akan menuju kota Malang. Kota terakhir sebelum mereka sama-sama bertolak ke Gunung Bromo dan menyaksikan matahari terbit pertama di gunung tersebut ketika Audy akan menginjak usia ke 17 tahunnya di hari tersebut.

Azalel dan Reuben juga tengah bersiap-siap sambil menumpang di atas mobil rombongan kecil tersebut. Sementara Azalel duduk bersila dengan tenangnya, Reuben sibuk mengomel karena ia sama sekali tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya di atas kendaraan yang sedang berjalan tersebut.

"Haishhhhhhh….kenapa kita tidak terbang atau teleportasi saja sih?? Lebih praktis dan cepat!! Tidak perlu repot-repot seperti ini!!" gerutu Reuben kesal sambil berkali-kali memperbaiki posisi tubuhnya agar bisa duduk senyaman Azalel.

Azalel sendiri tampak acuh dengan omelan rekannya dan sibuk menikmati pemandangan alam yang ada di sekitarnya. Dibandingkan dengan kota Yogyakarta dan Semarang yang banyak bangunan, kota Malang terlihat jauh lebih asri dan hijau dengan pemandangan alamnya yang luar biasa.

"Nikmati saja waktumu selagi kau sedang berada di sini. Planet ini adalah satu-satunya planet yang dibentuk oleh Yang Diatas sendiri dari seluruh planet yang ada di alam semesta…"

"Begitukah?? Pantas planet ini indah sekali…" kata Reuben lagi setelah ia berhasil mendapatkan posisi duduk yang nyaman.

"Ya, pemandangan alam di tempat ini benar-benar bagus. Althea benar-benar pintar memilih negara kelahirannya…" keluh Azalel datar sambil memetik gitarnya dengan nada melodi yang cukup merdu.

"Malam ini.. kurang lebih 24 jam dari sekarang, Althea akan membuat keputusannya sendiri dan kita harus bersiap untuk itu…"

"Akankah ia mengikuti kembali ke surga atau ia memilih tetap tinggal di bumi?" tanya Reuben cemas.

"Aku tidak tahu….." kata Azalel lagi dengan nada datar sambil menghela nafas panjang. Manusia memang makhluk yang merepotkan bagi mereka. Para malaikat.

............…..

Sesampainya di Malang, mereka langsung beristirahat sebentar sebelum melakukan perjalanan menuju Gunung Bromo pada malam harinya. Untungnya, Anthony memiliki jaringan hotel milik keluarga ibunya sehingga mereka bisa bersantai sebentar sambil menikmati pemandangan kota Malang dan berselfie ria di area Batu.

Kak Anas sendiri terlihat sedikit berbeda hari itu dan ia tampak sangat bersemangat untuk berada lebih dekat dengan Anthony kapanpun ia bisa. Audy bukannya tak tahu akan hal tersebut dan diam-diam ia merasa cemburu pada kedekatan mereka berdua. Adrian sendiri bersikap biasa dan terlihat lebih sering mengobrol dengan Jove dan Derry. Entah mengapa, Audy merasa sedikit kesepian hari ini. Lalu, di hotel kecil tersebut, ia sengaja mencari sebuah tempat yang sepi sehingga ia bisa menyendiri sendirian. Audy lalu duduk di sebuah ayunan kayu yang cukup besar untuk 4 orang.

"Azalel…."

PLOP!! Azalel dan Reuben langsung duduk di sampingnya dengan gaya yang sangat anggun.

"Jadi apa keputusanmu?" tanya Azalel tanpa basa-basi kepada Audy.

"Heh! Aku masih punya waktu beberapa belas jam ya sebelum aku benar-benar memutuskan apakah aku bakal pergi ke surga bersama kalian atau tidak…" dengus Audy kesal.

Sikap Azalel ini benar-benar mengingatkannya pada model debt collector kartu kredit.

"Ok, terserah…." Kata Azalel lagi sambil bersiap-siap menghilang.

"Bagaimana kalau aku memutuskan untuk tetap tinggal di bumi?" tanya Audy cepat-cepat sambil memegang lengan baju Azalel sebelum ia kabur lagi.

"Kan sudah kuberitahu konsekuensinya. Lagipula apa enaknya tinggal dengan manusia sih? Mereka itu menyebalkan, tidak konsisten, egois, tidak bisa dipercaya, pembohong, dan banyak lagi. Mereka tidak bisa apa-apa tapi sok tahu. Kau yakin tidak akan menyesal dengan keputusanmu?" tanya Azalel lagi.

"Lalu bagaimana kalau aku memutuskan untuk pulang ke surga?"

"Seluruh jejak keberadaanmu akan hilang dari bumi, termasuk ingatan dirimu dari orang-orang yang pernah berinteraksi denganmu….."

Audy tercekat. "I… itu kutukan…"

Azalel lalu menjawabnya lagi, "Itu berkah…"

"Karena bagi manusia, kehilangan orang yang dikasihi adalah sebuah kesedihan yang paling dalam dan tidak tertahankan. Kalau mereka tidak mengingatmu, mereka tidak perlu bersedih bukan?"

Audy menghela nafas panjang sambil menggigit bibir bawahnya. "A..Aku tak tahu.."

"Apapun keputusanmu. Tolong pikirkan baik-baik…"

PLOP! Tubuh keduanya langsung menghilang lagi.

"Hei! Kau di sini??" tanya Anthony tiba-tiba dari balik ayunan. Tanpa babibu, ia langsung duduk di sebelah Audy sambil langsung menyandar ke ayunan sambil menghembuskan nafas dengan berat hati. Ia terlihat lelah sekali.

"Kenapa?" tanya Audy penasaran.

"Kakakmu itu gigih sekali ya? Aku sudah mencoba untuk menghindarinya seharian ini tapi ia terus menerus mengejar-ngejarku…." Kata Anthony sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Audy terkekeh geli. "Kelihatannya Kak Anas benar-benar menyukaimu ya?"

"Masalahnya… hatiku tidak muat untuk dua orang. Hanya ada satu gadis yang kusukai tapi sayangnya, ia belum memberiku jawaban atas perasaanku ini…" kata Anthony sambil pura-pura memasang muka prihatin dan memegang dadanya. Audy langsung menyikut pinggangnya dengan wajah cemberut. Tapi kemudian ia merasakan ada sesuatu yang dingin di lehernya. Sebuah kalung cantik dengan liontin bulan sabit bermata batu rubi merah. Anthony lalu menatapnya dengan tatapan paling lembut yang pernah dilihat oleh Audy.

"Dari ibuku. Ia ingin aku memberikannya secara langsung kepada gadis yang kusukai…"

"Tapi aku kan belum….."

Anthony menaruh jari telunjuknya di bibir Audy, "Aku tahu. As I told you before, take your time. Kau bisa menjawabku kapan saja kalau kau siap…"

Anthony lalu menempelkan keningnya pada kening Audy sementara matanya memandang lurus pada wajah Audy yang sudah berubah merah padam. "Ya?"

Audy mengangguk.

Kak Anas yang melihat adegan romantic tersebut dari kejauhan diam-diam mengepalkan tangannya dengan erat. Hatinya diliputi oleh kebencian dan cemburu yang menggelegak tanpa henti di dalam batinnya. Ia benar-benar iri pada Audy!!!!

..........

Pukul delapan malam sebelum mereka mulai berangkat ke Gunung Bromo, 4 jam sebelum hari ulang tahun Audy…

Audy meraba kalung yang ada di lehernya dengan perlahan. Ia bisa merasakan energi doa yang luar biasa kuat di dalam kalung tersebut. Doa seorang ibu kepada anaknya untuk bisa selalu hidup dengan bahagia dimanapun anaknya tersebut berada. Audy merasa seakan-akan bisa mendengar suara wanita tersebut ketika menitipkan kalung ini pada Anthony.

"Mama berdoa…semoga kamu bisa menemukan seseorang yang kausukai. Seseorang yang bisa kau jaga dan lindungi seumur hidupmu dan hidup bahagia selalu saat bersamanya…"

"Oh, Anthony…" bisik Audy lirih dengan ekspresi wajah yang rumit. Ia tersenyum. Sebuah keputusan sudah muncul di dalam hatinya.

...........

Ratusan kilometer dari kota Malang…

"Kelihatannya kita akan gagal membawanya pulang, Aza…" keluh Reuben kecewa. Azalel yang mendengar ucapan Reuben tidak mengatakan apapun. Ia hanya memandang ke arah pemandangan hijau yang terhampar di hadapannya dengan tatapan datar seperti biasa.

...........

Rombongan kecil itu mulai berangkat menuju Gunung Bromo. Jove sudah memilih sebuah penginapan sederhana di Cemoro Lawang yang tidak terlalu jauh dari arah gunung sehingga akan memudahkan mereka untuk mengejar matahari terbit pada saat subuh. Audy belum pernah ke Bromo sebelumnya dan ia selalu terpesona dengan semua foto-foto cantik gunung tersebut yang seringkali dilihatnya didalam kartu pos. Oleh karena itu, ia mengusulkan perjalanan ini. Dan terbukti semua orang sangat menikmati perjalanan liburan mereka kali ini.

Udara dingin menusuk tulang mulai menyambut kedatangan mereka ketika mereka sampai di penginapan dan setelah check in, mereka lalu mulai berkemas dan memasukkan semua barang mereka ke kamarnya masing-masing. Audy dan teman-temannya mulai mengenakan baju hangat mereka. Udara terasa sangat dingin sehingga mereka bisa uap putih yang keluar setiap kali mereka menghembuskan nafas.

"Ayo! Ayo! Istirahat semuanya!!! Kita harus bangun subuh nanti…" ajak Little Bee sambil tertawa dan mengajak Adrian, Derry, dan Anthony yang sekamar dengannya.

Audy menunggu di luar penginapan. Sementara Kak Anas dan Jove sudah masuk ke dalam kamar mereka serta melipat tubuh mereka erat-erat dengan selimut yang disediakan oleh pihak penginapan, Audy masih berdiri di luar ruangan. Memandang langit malam yang jernih, ia bisa melihat lautan bintang dan beberapa rasi bintang dengan sangat jelas di atas sana. Belum lagi lintasan-lintasan cahaya doa dalam jumlah tak terhingga yang terus menerus menembus kelamnya langit. Ia lupa kalau saat ini sudah tengah malam.

Ia tak sadar kalau sudah ada seseorang yang berdiri di belakangnya sambil memeluknya dengan erat. Anthony.

"Lihat apa?" bisik pemuda tersebut pelan di telinganya. Uap hangat yang keluar dari bibirnya, terasa menggelitik untuk Audy.

"Langit malam…. cantik sekali…." desah gadis itu tapi kemudian ia merasa sesuatu yang hangat menyentuh salah satu pipinya yang dingin. Sebuah ciuman. Matanya melotot kaget. Tubuhnya menegang kaku.

"Happy sweet seventeen, Audy…."

"I want to be the first person who greet you on your very special day. I wish you all the best from now on and forever. Happy birthday, my love…"

Mata Audy berkaca-kaca karena haru. Ia baru mau menjawab ketika pemuda tersebut lalu melepaskan pelukannya dan menggandeng tangannya masuk ke dalam penginapan.

"Sudah malam. Ayo tidur…"

.

Aku tak bisa berkata-kata…

Tapi aku sudah tahu jawaban dari isi hatiku…

Aku terjatuh ke dalam mantramu…

Tanpa ada jalan untuk kembali….


AUTORENGEDANKEN
Nana15 Nana15

UPDATE MALAM INI TANGGAL 6 JULI 2020:

AKUMULASI REVIEW TERBAIK :

1. Delly_Neisha_Ra = 3 review

2. Bunda Mokoagow = 9 review

3. Bunda 35276238 = 4 review

4. Kakak_Neisha = 4 review

5. Naima_Bakari = 2 review

6. Bunda Mokoagow Ydb = 2 review

7. BundaWin1759 = 3 review

8. Herianto Mokoagow = 3 review

9. Herianto = 2 review

10. Angel Moon = 4 review

11. Riapaputungan = 1 review

12. Hesti_Boroma = 3 review

13. ……………………………….

AKUMULASI VOTE YOUR STONE:

1. Kakak_Neisha = 6 stones

2. Eka_Sundari = 12 stones

3. Qnix_Msa = 15 stones

4. Seyrene = 6 stones

5. Safrida_Hanum = 6 stones

6. Delly_Neisha = 10 stones

7. Herianto = 9 stones

8. Angel_moon = 2 stones

9. Bunda35276238 = 5 stones

10. Fraza_Zahra = 7 stone

11. Bunda Ydb = 6 stones

12. BundaWin1759 = 6 stones

13. Bunda Mokoagow = 3 stones

14. Seina = 2 stone

15. DaoistCwfLhw = 1 stone

16. Thinker_bell = 2 stone

17. Eka_Adristiana = 4 stones

18. Naima_Bakari = 2 stones

19. Cemumut_06 = 1 stone

20. Herianto_Mokoagow_Ydb = 5 stone

21. Bunda_Mokoagow_Ydb = 7 stones

……………………………………………………

IS THAT YOU??

Untuk 2 review terbaik, author mau kasih bonus pulsa 250,000/ review dan untuk 10 review terbaik, aku mau kasih bonus pulsa 100,000 / review. Lumayan banget kan? Untuk beli koin / nambah kuota.

Hehehehehe…..

“VOTE YOUR STONE”

Ini juga caranya sama. Cuma bedanya, kalian kirim power stone kalian sebanyak2nya ke 3 novel di atas ya? Dimulai dari tanggal 2 – 16 Juli 2020.

Nanti pas tanggal 16 Juli 2020, saya akan hitung siapa saja penyumbang power stone terbanyak. Hasilnya, akan saya infokan di kolom komentar pada tanggal tersebut. Gampang kan?

Dan gue pasti catet per hari loh ya???

Hadiahnya? Ok, cekidot ya, gaiss…

40 PS = pulsa 150.000 / org ( untuk 4 pemenang)

30 – 39 PS = pulsa 100,000 / org ( untuk 4 pemenang)

20 – 29 PS = pulsa 50,000 / org ( untuk 4 pemenang)

Lumayan banget kannnnn????

Dan ini no tipu2 yaaa…..

Pertanyaan lain….

Gimana kalo mau ikut 2 kategori tersebut? Boleh ga?

Boleh banget!!

Hadiahnya ntar tinggal diakumulasi aja sama eike. Okeh?

Yukk,,, buruannnnnn….

Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C26
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen