Artha menemukan dirinya terdampar di sebuah padang pasir yang sangat luas dan terik. Sedang mengantri di antara ratusan orang tak dikenal.
Ia lalu menatap ke sekelilingnya, menatap orang-orang yang semuanya telanjang tanpa mengenakan apa pun termasuk dirinya. Artha bahkan nyaris menjerit saat ia melihat dirinya sendiri polos tanpa selembar benang pun dan ia berusaha menutupi satu-satunya hal yang paling ia pedulikan dengan kedua tangannya.
Dengan tidak tenang, Artha terus memperhatikan orang-orang yang tampak tidak memperdulikan satu sama lain. Pria wanita, tua muda, berwajah buruk dan bagus rupa. Mereka semua melakukan hal yang sama terus lurus menatap ke depan tanpa suara. Menatap pada sesuatu yang menyerupai pintu besar dan bercahaya seperti nyala lampu neon. Cahayanya sangat terang hingga Artha harus menyipitkan kedua matanya untuk melihatnya.