App herunterladen
92.85% Attack On Titan: OP MC / Chapter 39: Beristirahat

Kapitel 39: Beristirahat

Setelah memeriksa sekitar, Arima berlari dengan cepat ke arah Mike.

Arima segera mengambil kemudi kuda dan memicu kudanya kedepan.

"Arima, kemana tujuan kita ini?."Mike dengan kelelahan Berbicara.

"Jika dilihat dari matahari terbenam, Seharusnya kita menuju selatan."Kata Arima.

Mike segera terkejut."Apa kau serius?!. Seharusnya Tembok Rose di selatan sudah hancur, kenapa kau menuju ke tempat itu?!."

"Dibelakang kita ada Monyet besar itu, dan juga lebih anehnya lagi Titan hanya ada di sekitar dirinya, kita tidak bisa mengambil resiko untuk melewati Kumpulan itu."

Arima yang membahas Tentang Titan Binatang, segera membuat Tubuh Mike menegang.

"Titan binatang itu, Dia adalah Manusia."Kata Mike sambil melihat kenangan mengerikan yang baru saja dia alami.

"Benar, aku mengetahuinya, dia adalah Titan berakal seperti Eren."Kata Arima.

Mike melihat ke arah Arima."Ngomong-ngomong kenapa kau bisa berada di dekatku, bahkan aku tidak menyadarinya?!."

"Aku sedang mengawasi keanehan dari situasi ini Kapten, bukan hanya aneh, tapi aku merasa bahwa Titan Binatang tersebut sedang mengawasi Kekuatan bertempur kita melalui dirimu, setelah melihat situasi itu dari kejauhan, aku mengurungkan niatku untuk membantumu dan menyesuaikan dengan keadaan.. hasilnya benar saja, seperti yang kau lihat."Arima menjelaskan keadaannya sambil mengangkat bahunya.

"Fu.... bukan hanya kekuatanmu, bahkan otakmu pun sangat pintar, untung saja kau berada di pihak kami."Mike menghela bafas.

Arima melirik ke arah Mike di sudut matanya."Benar untung saja aku berada di pihak Survey Corps, tetapi siapa sebenarnya musuh kita ini?."

Mike menggelengkan kepalanya, sambil memegang perutnya yang robek."Pembicaraan itu akan berhasil jika kau berbicara dengan Erwin."

Arima melihat kembali ke Depan."Benar kita harus "Membicarakan" beberapa hal nanti. Aku beranggapan Situasi kita yang sekarang sedang berada di dekat jurang."

"Mike-san, setelah mendekati Tembok selatan ayo kita menaiki Tembok tersebut, pertama-tama kita harus mengobati lukamu terlebih dahulu, karena kita Tidak bisa kembali ke markas, jadi bertahanlah."

"Baiklah Arima. Karena kau yang telah menyelamatkan ku, Aku serahkan semua keputusan padamu."

Arima menggangguk, sambil tersenyum berkata."Jika ada Titan yang mendekat, aku mengandalkan penciuman mu Mike-san."

Mike tersenyum sambil menggosok beberapa kali hidung nya."Baiklah, Serahkan padaku."

"Oh... benar juga, Mike-san di Kadet Lulusan ke-104 ada juga orang yang berkemampuan mirip seperti mu, sensitivitas Telinganya sangat tajam."Kata Arima yang bermaksud akrab dengan Mike sambil membahas topik tentang Sasha.

Mike Melihat ke arah Arima."Panggil saja aku Mike seperti biasa, dengan kemampuanmu, pasti Erwin akqn mengangkatmu menjadi Kapten di Survey Corps."

"Baiklah Mike."Setelah itu Arima berbicara dengan biasa kepada Mike.

Mike dan Arima berbicara beberapa hal, tentang Survey Corps, Squad nya, dan juga beberapa hal mengerikan yang di rasakan Mike beberapa saat yang lalu.

Tanpa di sadari, Arima sudah mempunyai Teman senior di dalam Survey Corps, bukan berarti Arima tidak Dekat dengan Squad Levi, Tetapi Arima menjauh, Karena Di dalam Squad Levi Mereka adalah pemuja Levi..

Setelah beberapa saat kemudian Arima melihat Tembok tinggi di Kejauhan.

Arima segera membawa Mike yang sedang terluka, Ke atas tembok.

Sedang kan Nigo, Arima membiarkannya Berada di bawah pohon.

Arima membawa perlengkapan dasar medis dari Kudanya, segera membersihkan dan Membalut luka yang terdapat di bagian perut Mike.

"Dengan ini sepertinya cukup, kita hanya harus menunggu Tim patroli, menunggu itu. Sebaiknya kau istirahat saja terlebih dahulu aku akan memperhatikan sekitar Mike."Kata Arima.

"Persiapan mu boleh juga, bahkan kau membawa beberapa Rumsum makanan, dan air di dalam penyimpanan kudamu, apakah tidak menjadi beban ketika di perjalanan?."Mike tersenyum melihat ketelitian Yang Arima punya.

"Kudaku itu bukan kuda biasa, Itu adalah pemberian dari Kakek ku, selain Tenaganya yang Besar kecepatannya pun tidak kalah."Arima tersenyum mengingat Keluarganya, pasti keluarganya yang berada di dalam dinding sangat Merindukan dirinya.

"Jika ada waktu senggang, aku akan mengunjungi keluargaku."

Waktu berlalu, di malam hari yang sangat Gelap, Mike yang tidak bisa berbuat apa-apa tertidur dengan pulas.

Dengan waktu yang membosankan itu, secara alami Arima juga ikut tertidur.

Beberapa waktu berlalu, Arima membuka matanya dengan cepat Tatapannya segera melihat sekelilingnya.

"Kau sudah bangun Arima?."Mike segera berbicara ketika melihat Arima terbangun.

Arima melihat Mike yang sedang terbaring."Lukamu bagaimana Mike?."

"Sudah lebih baik, ketimbang Beberapa waktu yang lalu."

"Apakah kau sudah sadar sejak lama?, kenapa kau tidak membangunkan?."Arima bertanya.

"Aku juga baru saja terbangun, beberapa waktu yang lalu tempat ini di tutupi dengan awan yang sangat tebal, bahkan melihat saja sudah tidak bisa, aku terbangun ketika Awan menutupi bulan, dan ku kira aku sudah mati."Mike mendengus sambil tertawa.

"Sangat di sayangkan kau tidak mati, aku sangat heran kenapa kalian SurveyCorps sangat ingin mati."Kata Arima tersnyum dan segera berdiri.

"Itu karenamu Arima, Jika kau tidak tidak melanggar Perintah Gelgar kau pasti tidak akan bisa menyelamatkan ku, Terimakasih."

Arima hanya melambaikan tangannya saja sebagai balasan yang Mike ucapkan.

"Mike apakah kau bisa bergerak?. Ketika aku membalut lukamu, itu hanya luka luar dari Bekas gigitan Titan kecil bukan?."

Mike berubah posisi Menjadi duduk. Dan menyetuh luka di perutnya dengan berlahan. "Seharusnya aku bisa bergerak, tetapi apa yang ingin kau lakukan Arima, kenapa tidak menunggu sampai besok saja?. Aku yakin pasukan patroli akan menemukan kita, jika mereka memeriksa tembok yang hancur mereka akan menemukan kita."

"Menurutku Titan binatang tersebut, akan kembali bergerak jika sudah di terangi dengan bulan, aku hanya ingin mengawasi beberapa hal Mike, dan jika ada kesempatan akan ku hunuh Titan Binatang tersebut."Kata Arima dengan tatapannya yang dingin.

Arima segera menekan aura membunuhnya dan melihat ke arah Mike."Lagi pula, secara tidak langsung kita bisa memperhatikan bila mana ada lubang di tembok."

Mike terkejut, dan segera mengangguk."Baiklah, seperti yang aku sebutkan, kau lah yang mengambil keputusan sekarang."

Arima melihat ke arah Mike dan mengangguk."Aku akan melihat Kudaku terlebih dahulu, persiapkanlah dirimu dan tunggulah sebentar Mike."

Arima bermanuver kebawah tembok mendekati kedanya, ketika Arima melihat kedanya Arima mengerutkan kening nya.

"Benar juga, seharian ini kau tidak di beri makan ataupun minuman Nigo, maafkan aku untuk Situasi seperti ini terjadi."Arima mengelus kepala Nigo yang sedang meneteskan Air dari mulutnya yang menandakan Kehausan dan kelaparan.

Pupil Mata Arima berubah menjadi Merah darah dengan pola misterius di dalamnya.

"Untuk sekarang aku hanya bisa memundurkan waktu ke periode Terbaikmu, setelah ini semua berakhir kau akan dimanjakan kembali oke Nigo?."Kata Arima.

"Fufufufuf...."merasakan Tubuhnya yang kembali segar, setelah mendengar Arima berbicara Nigo seakan mengerti dan menjawab.

"Kuda yang baik."Arima mengelus kembali kudanya.

--------------------

A/N. Kepada Teman-teman pembaca silahkan berdonasi dan Membaca secara santai. Bantuan anda akan sangat bermanfaat bagi saya.

Link nya di bawah ini.

https://saweria.co/Davidsohay

Terimakasih atas Dukungan kalian.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C39
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen