Kapitel 101: Fight

Mereka akhirnya sampai di luar istana melewati terowongan air. Pelayan Mo dengan diam-diam mengambil petasan untuk di arahkan ke langit. Petasan itu akan memberitahukan keberadaan mereka pada pihak istana, segera setelah ia melepaskan pelatuknya.

"Apa yang kau lakukan?" Ergy berbalik ke belakang mengarah kepada Mo.

Harley lalu menekuk pelayan Mo dan membungkam tangannya. Mereka panik dan para penyihir kerajaan telah berkumpul mengepung mereka!

Situasi menjadi semakin rumit, akan tetapi pelayan Mo menyeringai santai. Ia tahu bahwa ia akan selamat, walaupun semua yang ada di sekitarnya akan mati.

"Ha… ha… ha… Cepat lepaskan aku." Mo memberontak dan pergi ke sisi musuh dengan berlari.

"Kakak!" Gumam Tutzkia. Raut wajah Tutzkia mengatakan bahwa ia tidak menduga bahwa kakaknya akan menghianati mereka. Sebenarnya seberapa bencinya putri buangan itu kepada putri Tutzkia, sampai ia rela bekerja sama dengan pihak musuh?