Kapitel 174: Menahan Nafsu 21+

"Emmhh ...." Wanita itu meleguh, dan mencoba untuk membuka kedua kelopak matanya.

Dia melihat ada sosok tampan di sampingnya, yang masih memejamkan mata, dan pastinya sedang tertidur dengan lelap.

"Sepertinya ini sudah larut malam," lirih wanita itu sambil melihat ke arah jendela.

Namum sang lelaki kini masih tertidur dengan lelap. Wanita itu mencoba untuk bangun dan melihat keadaan sekeliling.

Wajahnya tiba-tiba saja merona merah, ketika dia melihat cermin dan melihat seluruh tubuhnya yang sudah ber noda bekas kecupan.

"Ya Tuhan yang sangat memalukan, aku sampai tidak bisa menggunakan pakaian pendek," ucap wanita itu sambil menyentuh satu persatu, lukisan warna merah seperti strawberry yang tersebar di seluruh tubuhnya.

Wanita itu duduk di hadapan cermin, sambil mengenakan sehelai handuk pendek, yang dia lilitkan di dadanya, yang panjangnya hanya siapa saja.

Dia seorang guru untuk berangkat ke kamar mandi. Mencoba berdiri walau berjalan pun tertatih-tatih.