Ketika aku terbangun, aku sudah berada di atas ranjang kamarku sendiri. Tapi di luar masih kelihatan gelap. Kukerjapkan mataku beberapa kali, sedikit kebingungan karena tiba-tiba berada di apartemenku sendiri yang agak gelap karena lampunya sudah dimatikan. Satu-satunya cahaya hanya berasal dari lampu jalan di luar gedung ini. Pasti Alexei yang memindahkanku, pikirku sambil meregangkan tubuhku tapi tiba-tiba sebuah tangan menarik tubuhku hingga punggungku menempel pada dada bidang yang sangat hangat. Sebuah senyuman muncul di wajahku lalu aku berbalik memandang Alexei yang baru saja membuka matanya.
Ia sendiri terlihat terkejut ketika melihatku di sebelahnya, padahal tangannya barusan menarikku ke dalam pelukannya.