Atmoko melihat Berry dengan tatapan tajam penuh dendam. Bocah itu benar-benar sudah membuat hidupnya sangat kacau, lalu sekarang dengan santainya dia pergi menemui Atmoko dengan wajah seperti tak berdosa. Benar-benar kurang ajar memang lelaki itu.
Tak ubahnya dengan Atmoko, Berry sama tajamnya ketika menatap wajah lelaki itu seperti dia ingin mengajak perang dan menghabisi lelaki itu detik itu juga. Sudah hampir beberapa menit mereka tak kunjung bicara sampai Berry berdehem dan mengatakan apapun yang ingin disampaikan kepada lelaki itu.
"Sepertinya berada di sini tak begitu buruk? Anda terlihat sangat senang sekali, Pak." Ucapan hinaan itu benar-benar membuat Atmoko merasa geram dengan itu. Santai, tetapi sayatan yang diberikan benar-benar dalam.