Han Ke, dasar bodoh kamu! Jelas-jelas dipermainkan oleh orang lain, namun bisa-bisanya menganggap diri sendiri luar biasa dan tak tertandingi. Menyedihkan! Batin Gu Xiaoran diam-diam mengumpat.
Mo Qing jelas-jelas hanya memanfaatkan perusahaan Xinhe untuk menjatuhkan Shengtang dengan cara apa pun. Namun Han Ke tidak menyadari kalau di saat yang sama, Mo Qing tengah mengarahkan Xinhe untuk akhirnya bergabung dengan Imperial Group. Dengan cara itu, Imperial Group tetap dapat mempertahankan citra perusahaan yang bersih dari awal hingga akhir. Dan begitu cara kotor yang digunakan oleh perusahaan Xinhe diketahui oleh khalayak ramai, maka saat itulah Shengtang akan secara otomatis jatuh ke tangan Imperial Group.
Dasar bodoh! Sudah dipermainkan oleh orang lain, masih saja dia masih memberi uang kepada sejumlah orang, maki Gu Xiaoran pada Han Ke di dalam hatinya. Mo Qing tidak lain dan tidak bukan adalah tipe iblis yang sangat kejam dan berdarah dingin. Dia seolah sama sekali tidak memiliki belas kasihan terhadap orang-orang yang disakitinya.
"Dasar kejam dan tidak tahu malu," ucap Gu Xiaoran dengan ketus dan terdengar penuh kebencian pada pria tampan dan bertubuh tinggi yang ada di hadapannya itu.
Namun Han Ke yang mendengar Gu Xiaoran memaki, lagi-lagi mengira jika gadis itu sedang memaki dirinya. "Tidak tahu malu? Memangnya kenapa? Sudah tahu aku tidak tahu malu, kenapa kamu masih mau untuk menikah denganku? Di mana harga dirimu yang luar biasa itu sampai mau menikahi orang sepertiku?" Dia berkata dengan penuh emosi.
Ujung bibir Mo Qing sedikit terangkat dan tersenyum tipis mendengar perkataan Han Ke. Tidak lama kemudian, dia membungkukkan badannya dan mendekatkan bibirnya ke telinga Gu Xiaoran. "Bagaimana jika kamu pergi bersamaku sekarang? Aku akan membatalkan segala perjanjian dengannya besok. Kamu akan menerima 100 juta Yuan dariku dan menjadi wanitaku. Tubuhmu sangat nikmat, aku sangat menyukainya," bisiknya pada gadis itu, lalu melirik Han Ke sekilas.
"Jika kamu sekarang ini menolak tawaranku, akan aku pastikan dalam beberapa hari ke depan Han Ke akan mengirimkanmu padaku untuk kunikmati. Dan pada hari itu tiba, kamu tidak memiliki pilihan lain selain memberikan layanan gratis padaku. Meja kantorku sangat besar, kita dapat melakukan dengan berbagai posisi di sana," imbuh Mo Qing dengan membisikkan perkataan itu di telinga Gu Xiaoran lagi.
Mendengar perkataan itu, Gu Xiaoran tidak dapat lagi menahan amarahnya. Dia segera mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan siap untuk menampar wajah tampan namun menjengkelkan di hadapannya itu. Namun, Mo Qing sudah terlebih dahulu dengan cerdik menghindari tamparannya. Dia berjalan mundur satu langkah dengan santainya sambil menempatkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.
Gu Xiaoran benar-benar tidak ingin melihat senyum licik Mo Qing sekali lagi, sehingga dia segera membalikkan badannya dan berjalan meninggalkannya. Dia lebih memilih untuk menanggung kebencian Han Ke dibanding dengan harus dipermainkan oleh Mo Qing. Dia sama sekali tidak ingin tinggal di vila ini. Akan tetapi, dia juga tahu bahwa dirinya tidak akan dapat meninggalkan vila ini jika kedua pria itu masih belum pergi. Maka dari itu, dia memutuskan untuk tinggal di vila tersebut malam ini.
Gu Xiaoran enggan untuk bertengkar dengan Han Ke. Jadi, dia pun berjalan ke arah pintu tanpa menoleh sedikit pun ke arah tunangannya itu.
Han Ke yang melihat Gu Xiaoran melewati dirinya begitu saja, tiba-tiba teringat akan penghinaan yang malam ini diterimanya karena tunangannya itu. Secara tidak sadar tangannya mengepal dan rahangnya terlihat mengeras. "Berhenti!"
"Apa maumu?" sahut Gu Xiaoran dengan asal. Dia menghela napas lalu berhenti sambil menoleh ke arah Han Ke dan menatapnya dengan malas. Dia setuju untuk menikah dengan pria itu semata-mata hanya untuk menjaga perusahaan Shengtang dan ayahnya. Sama sekali tidak ada niatan ataupun tujuan yang lainnya. Semua sifat aneh dan pola pikir pria itu yang terkadang tidak dapat dimengerti itu hanya dapat dia abaikan.
Han Ke memandang Gu Xiaoran dengan emosi yang menggebu-gebu dan berkata, "Apa mauku?!" Nada bicaranya terdengar begitu marah.
Gu Xiaoran adalah seorang gadis yang memiliki paras yang cantik dan menyenangkan. Di mana gadis itu hadir, suasana terasa lebih hidup dan menenangkan. Setiap jengkal gadis itu begitu menawan. Sejak pertama kali melihatnya, Han Ke langsung jatuh cinta padanya. Namun, walaupun dia telah menggunakan berbagai macam cara untuk menaklukkannya, gadis cantik itu terus saja mengabaikannya. Sehingga untuk mendapatkan gadis itu, dia menjebak Gu Zhengrong dan menempatkannya ke dalam genggaman tangannya dengan segala cara.
Keinginan Han Ke akhirnya terpenuhi. Acara pertunangan dan sekaligus perjanjian nikah yang sudah mereka lakukan membuat hari ini menjadi salah satu hari terindah dalam hidupnya. Namun, ketika dirinya tengah menikmati kebahagiaan yang telah lama dia nanti-nantikan, Gu Xiaoran malah melarikan diri dengan Mo Qing dan membuatnya kehilangan muka di hadapan para tamu pesta. Hanya karena di hadapannya terdapat sejumlah sumber suntikan dana dari Imperial Group yang membuat dirinya dapat mentolerir perlakuan gadis itu terhadapnya.
Saat ini, menatap wajah Gu Xiaoran yang terlihat tidak kesal dan terlihat malas untuk meladeninya, membuat hati Han Ke menjadi panas tidak karuan. Aku tidak peduli apa hubungannya dengan Mo Qing, yang pasti dia adalah tunanganku sekarang. Bukankah seharusnya dia bersikap sepantasnya seorang tunangan? Pikirnya kesal. Dia sama sekali tidak percaya jika dia tidak mampu membuat gadis itu bertekuk lutut di hadapannya dan menurunkan sedikit saja dari keangkuhannya.
Gu Xiaoran yang saat ini, entah mengapa terlihat sangat cantik. Rambutnya yang panjang terurai indah dengan alami, wajahnya yang mulus dan putih dan bibirnya yang merah merekah, membuat Han Ke sangat ingin mencicipinya. Belum lagi gaun yang dikenakan gadis itu membalut tubuhnya dengan sempurna serta semakin memperlihatkan lekuk tubuhnya yang indah dan menggoda. Semuanya itu sukses membuat darahnya mendidih oleh gairah dalam dirinya. Dia sungguh-sungguh tidak dapat lagi menahan diri dari pesona gadis itu.