App herunterladen
58.33% Ketika Tak Bertemu / Chapter 35: Membayar kesalahannya, Lao Er Sudah Mau Mati

Kapitel 35: Membayar kesalahannya, Lao Er Sudah Mau Mati

Redakteur: Wave Literature

Setelah Gu Zhishen melepaskan Yun Jianyue dari ciumannya, ia sudah terengah-engah di pelukannya. Wajahnya pun mulai memerah, tangan kecil memegang erat kain baju yang ada di dada Gu Zhishen untuk menstabilkan diri agar tidak melemas.

Untungnya Xu Shi tidak berada di dalam mobil, Yun Jianyue merasa dirinya akan mencari lubang untuk menyembunyikan dirinya kalau Xu Shi ada di sini.

Yun Jianyue mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan jantung kecilnya. Ia mengangkat kepalanya dan melihat ke Gu Zhishen dengan penuh penasaran, "Kenapa kamu begitu suka... menciumku?"

Gigi putihnya dengan malu-malu menggigit bibir bawahnya, kata terakhir tadi dikatakannya dengan samar, tetapi Gu Zhishen tetap mendengarkan dengan jelas.

Kenapa dirinya suka menciumnya?

Jawaban ini bahkan dirinya sendiri belum mengerti penyebabnya, bagaimana ia bisa memberinya jawaban.

"Kedepannya jangan bertemu dengan Su Xu itu lagi." Gu Zhishen mengganti topik percakapan mereka, nada yang rendah serak terdengar pada ruang mobil yang sempit ini.

"Kalau tidak sengaja ketemu dengannya di jalan?" Yun Jianyue dengan mata kecilnya yang licik menatap ke Gu Zhishen.

Gu Zhishen langsung mengetahui akal liciknya itu, bibir tipisnya mengait, "Kalau Bolun tidak sengaja mengakuisisi perusahaan keluarga Su..."

Kata-kata selanjutnya tidak perlu Gu Zhishen mengatakan dengan jelas, Yun Jianyue sudah mengerti dengan maksudnya itu.

Dalam hatinya ia memarahinya sebagai penguasa tiran, namun mulutnya tetap mengatakan baik kepadanya.

Yun Jianyue bukan seseorang yang bisa menyimpan pertanyaan dalam hatinya, ia akan menanyakan segalanya jika memiliki keraguan, "Kenapa kamu bisa tiba-tiba datang ke rumahku?"

Gu Zhishen menatapnya dalam-dalam, gadis ini ternyata masih berani bertanya kepadanya!

"Kamu saja bisa membawa pria luar ke rumahmu, kenapa aku tidak bisa ke rumahmu?"

Mata Yun Jianyue membuka lebar, ternyata ini benar-benar bukan sebuah kebetulan, kemudian ia melanjutkan pertanyaannya, "Kenapa kamu bisa tahu?" Yun Jianyue tiba-tiba menyipitkan matanya dan melihatnya dengan curiga, "Jangan-jangan kamu diam-diam merekrut seseorang untuk mengikutiku seperti yang diperankan dalam film?"

Kalau memang begitu, ini terlalu mengerikan. Ia tidak bisa menerimanya, ia akan marah kepadanya!

"Terima kasih atas saranmu ini, kenapa aku sebelumnya tidak memikirkan hal ini!" Dagu Gu Zhishen sedikit terangkat bagaikan memang serius memikirkan cara ini.

Ugh... Yun Jianyue terdiam. Apa ini yang dinamakan menutupi jalan diri sendiri?

"Jadi sebenarnya kamu bagaimana bisa tahu?" Yun Jianyue bertanya sekali lagi kepadanya.

Gu Zhishen melihat Yun Jianyue begitu penasaran, maka ia juga tidak menyembunyikannya, "Lao Er melihatmu kencan dengan Su Xu."

Hah, Bai Chang'an?

Mata Yun Jianyue menyipit, giginya mengeluarkan bunyi gesekan dengan geram, 'Bagus sekali, Bai Chang'an, seorang pria masih menggosipkan masalah orang lain, kau sungguh menjijikkan!'

"Kencan apanya? Pertemuan itu dilakukan hanya untuk mencari bantuan kepadanya. Lagipula aku juga dengan jelas sekali mengatakan semua ini hanya akting saja!" Yun Jianyue tidak suka Gu Zhishen menggunakan kata "kencan" sebagai penjelas mengenai pertemuannya dengan Su Xu. Secara tidak sadar ia tidak ingin Gu Zhishen salah paham tentang dirinya dengan Su Xu.

"Meskipun cuma akting juga tidak boleh lagi kedepannya!" Gu Zhishen mengatakannya dengan nada memerintah.

"Oo!" Yun Jianyue menganggukkan kepalanya. Dalam hati ia merasa bahwa Gu Zhishen malah lebih membenci Su Xu daripada dirinya.

Dalam seketika mereka berdua tidak lagi mengatakan sesuatu. Ruang dalam mobil ini sejenak terasa begitu sunyi. Gu Zhishen pun terpikir sesuatu dan bertanya, "Lao Er ada mengantarkan obat kepadamu?"

"Obat?" Yun Jianyue dengan bingung melihat ke arah Gu Zhishen, "Obat apa? Aku tidak ketemu dengan dirinya kok."

Mata Gu Zhishen pun langsung menggelap, melihat reaksi Yun Jianyue ia sudah tahu kalau Lao Er tidak mengantarkan obat kepadanya.

Melihatnya diam, Yun Jianyue menarik lengan kemejanya dan menggoyangkannya, "Obat apa sebenarnya?"

"Kemarin aku bisnis ke luar kota, tidak sempat mengantarkan obatmu kepadamu, jadi aku suruh Lao Er untuk mengantarkannya!" Dalam pikiran Gu Zhishen ia merasa jengkel. Ia menganggap Lao Er mungkin sudah terlalu tua, ingatannya juga ikut memburuk. Alhasil, ia ingin memberikannya pelajaran agar bisa mengingat dengan baik!

Bisnis ke luar kota?

Yun Jianyue tiba-tiba mengerti, ternyata Gu Zhishen tidak menghubunginya karena ia sedang berbisnis di luar kota!

"Kenapa?" Gu Zhishen melihat wajah Yun Jianyue sepertinya ada masalah di hatinya, mengangkat alisnya dan bertanya.

"Bagaimanapun juga seharusnya memiliki waktu untuk menelpon, kan!" Yun Jianyue dengan cemberut bergumam.

Gu Zhishen tertegun, ia mengerti hal yang dikatakan Yun Jianyue. Ia pun seketika menyadarinya, "Sebelumnya aku tidak memiliki kebiasaan ini, kedepannya aku akan berusaha memberikanmu kabar! Kalau aku tidak menghubungimu, kamu juga bisa menghubungiku."

"Tidak akan mengganggu pekerjaanmu, kah?" Mata Yun Jianyue yang jernih melihat ke Gu Zhishen dan bertanya dengan tulus.

Sejak kenal dengan Gu Zhishen, ia jarang menghubunginya. Alasan utamanya adalah ia sudah pernah melihat betapa sibuk pekerjaannya dan tidak berani terlalu mengganggunya.

"Seberapa sibuknya kalau hanya telepon, aku masih bisa mengangkatnya." Bibir tipis mengaitkan sebuah senyuman yang hangat dan membalasnya pertanyaan Yun Jianyue tadi.

Yun Jianyue pun tersenyum, matanya seakan bersinar bagaikan bintang-bintang kecil, begitu cerah dan kilau membuat hati Gu Zhishen melembut dalam seketika.

Yun Jianyue tidak ingin berada dalam mobil ini terlalu lama karena tidak mau membuat Chen Xiaoxiao curiga. Dengan cepat ia pun keluar dari mobil dan berlari menuju rumahnya.

Xu Shi masuk ke mobil dan memakai sabuk pengamannya dan bertanya, "Presdir Gu, kita kembali ke Jia Yuan, kah?" 

Jia Yuan adalah tempat tinggal Gu Zhishen, juga tempat Yun Jianyue tidur satu malam saat Gu Zhishen menikah dengannya.

"Pergi ke Biluo."

Kemudian Gu Zhishen menelpon ke Mo Fuqing, "Temui aku di Biluo setengah jam lagi!"

Setengah jam kemudian, salah satu pintu aula Taekwondo terbuka. Lampu-lampu langsung menyala terang, dan dari waktu ke waktu terdengar raungan tragis dari dalam.

Bai Chang'an untuk kedua belas kalinya terbentur ke lantai bawah oleh Gu Zhishen dengan kuncian tangannya. Ia langsung berbaring di lantai tidak mau bangun lagi, badannya bagaikan mau hancur, ia pun meraung dengan kesakitan, "Kakak, aku sudah tahu salah... Aku benar-benar sudah tahu salah, kamu benar-benar mau membunuh sahabatmu hanya karena seorang perempuan?"

"Seorang perempuan?" Gu Zhishen mengulang kata-katanya, tatapan yang melotot ke Bai Chang'an dipenuhi dengan aura mengerikan.

Bai Chang'an tahu ia telah salah berkata, merasakan bahaya dari kakaknya, ia segera bangun dari lantai dan berusaha melarikan diri darinya. Sayangnya, kecepatan Gu Zhishen lebih cepat darinya. Ia pun sekali lagi membenturkan badannya menggunakan kuncian tangan ke lantai dengan kuat.

Gu Anyang yang menonton di samping pun tidak sanggup melihatnya lagi. Kedua tangannya menutup di depan matanya, matanya menoleh ke Mo Fuqing yang disampingnya, "Apa yang sebenarnya dilakukan oleh kakak kedua membuat kakak menghantamnya dengan sadis seperti ini?"

Dalam ingatannya, kakak sepertinya jarang akan memberikan mereka pelajaran.

Mo Fuqing melihat ke Bai Chang'an dan Gu Zhishen, sama sekali tidak ada niat mau menyelamatkan Lao Er dari bawah tangan kakak pertama. Ia tidak menunjukkan ekspresi apapun dan berkata, "Kakak sebelum berbisnis ke luar kota dan menyuruh Lao Er mengantarkan obat untuk diberikan kepada kakak ipar. Sayangnya, Lao Er setelah pulang kerja malah pergi berkencan dengan perawatnya, ia pun melupakan hal ini."

Ternyata hal yang terkait dengan kakak ipar, pantas saja kakak bisa marah.

"Mampus! Apa dia tidak sadar kalau kakak sangat peduli dengan Kakak Ipar! Masalah terkait Kakak Ipar ini berani dilupakannya, memang cari mati dia!"

Mo Fuqing tidak membalas kata-katanya, matanya melihat ke Gu Zhishen yang sedang memberikan pelajaran kepada Bai Chang'an. Hal yang dipikirkannya adalah, 'Kakak tidak pernah menaruh perhatian kepada perempuan manapun. Berbeda dengan masalah Yun Jianyue, ia begitu mempedulikannya. Jangan-jangan kakak benar-benar sudah menaruh hati kepadanya?'

Bai Chang'an untuk kedua puluh satu kalinya terbentur ke lantai, bahkan tenaganya untuk melarikan diri sudah hilang. Ia segera berlutut di lantai memeluk paha kaki Gu Zhishen, dengan terengah-engah ia meminta ampun, "Kakak, bagaimanapun…... bagaimanapun aku juga sudah membayar kesalahanku dengan cara memberitahumu tentang pertemuan kakak ipar dengan Su Xu itu. Tolong ampunilah aku, kalau diteruskan, aku bisa mati!"

Gu Zhishen menendang Bai Chang'an dari kakinya, memikirkan kesalahannya juga sudah cukup, sambil berjalan ke samping ia sambil mengatakan, "Masalah mengenai kota C, kamu harus mengurusnya!"

"Aa!" Bai Chang'an meratap, "Aku masih ada banyak jadwal operasi…"

Bai Chang'an belum sempat mengatakan keluhannya, Gu Zhishen membalikkan kepalanya dan memelototinya dengan tatapan dingin. Bai Chang'an pun segera menutup mulutnya.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C35
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität der Übersetzung
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen