App herunterladen
60% Suamiku Bisnismen / Chapter 30: Kebahagiaan Pei Qian

Kapitel 30: Kebahagiaan Pei Qian

Redakteur: Wave Literature

Gu Xi bersandar di pintu dan membiarkan Pei Qian menciumnya...

Sebenarnya Pei Qian tidak ingin menyentuh 'barang' Qin Mo, tapi malam ini dia tidak bisa menahan diri. 

Mereka berciuman di sepanjang lorong sampai kamar mandi...

Pei Qian perlahan menanggalkan pakaian Gu Xi. 

"Um... jangan..." Gu Xi mendorong Pei Qian dan jatuh ke bak mandi. 

Dia merangkak ke sisi bak mandi dan berbaring tengkurap. 

Pei Qian berdiri di dekat bak mandi dan menatapnya. Kemudian, dia membuka kancing kemejanya...

Kancingnya jatuh ke lantai satu per satu, tapi dia tidak peduli sama sekali...

Gu Xi mengangkat matanya dan melihat kancing Pei Qian yang berjatuhan ke lantai...

Dia mulai ketakutan...

Pei Qian berdiri di depan Gu Xi tanpa rasa malu. 

Dia melangkah ke bak mandi. Kemudian, dia menarik tubuh Gu Xi ke dalam pelukannya dan menciumnya. 

Dia tahu bahwa sekarang dirinya sedikit mabuk. Mungkin dia akan menyesal besok...

Tapi sekarang, dia tidak bisa menahan lagi godaan ini. 

Suhu tubuh mereka pun melonjak tinggi...

Gu Xi sangat tidak nyaman, dan dia ingin mendorong Pei Qian menjauh. Tapi anehnya, ia sangat menyukai perasaan ini. 

Lalu, Pei Qian memeluk Gu Xi dan mendudukkannya di atas pinggangnya...

Tiba-tiba, perut Gu Xi merasa tidak nyaman… lalu dia mendorong Pei Qian.

Pei Qian melihatnya dengan tatapan bingung… 

Kemudian, Gu Xi muntah di bak mandi. 

Seketika raut wajah Pei Qian menjadi suram. 

Setelah muntah, Gu Xi pun tertidur nyenyak. 

Pei Qian pun menahan emosinya dan memandikan Gu Xi. 

Setelah selesai memandikannya, Pei Qian melemparkan Gu Xi ke ranjang dengan sedikit kasar...

Tiba-tiba, Pei Qian menarik jubah mandi Gu Xi dan mencium bahunya... 

Ketika melihat ada beberapa bekas ciuman di bahunya, Pei Qian tertawa dan memeluknya untuk tidur bersama. 

Ketika memikirkan reaksinya besok, Pei Qian merasa puas. 

Dia benar-benar menantikan hari esok. 

…...

Matahari pagi menyinari ruangan Gu Xi. Pei Qian bangun lebih dulu. 

Sebenarnya, dia belum pernah menginap di rumah wanita mana pun. 

Ketika membuka mata, dia melihat wanita berwajah cantik di sampingnya. 

Dia melihatnya lekat-lekat untuk waktu yang lama, sampai bulu mata Gu Xi yang panjang bergerak-gerak dan akhirnya terbangun. 

"Selamat pagi." Pei Qian menyapa Gu Xi dan mencium bibirnya dengan lembut. 

Gu Xi terasa sakit kepala dan menatap pria tampan di depannya.

Kemudian, dia melihat sekeliling dan duduk, "Kenapa kau ada di rumahku?"

Pei Qian duduk dan tersenyum ringan. "Tadi malam kita sedikit mabuk."

Mabuk?

Raut wajah Gu Xi berubah...

"Tadi malam aku terlalu lelah, jadi aku tidak pulang." Pei Qian berbicara sambil bangun. 

Kemudian... Gu Xi melihat Pei Qian hanya mengenakan celana dalam berwarna hitam. 

Gu Xi segera menutupi wajahnya, "Cepat kenakan bajumu."

Pei Qian tiba-tiba membungkuk dan mendekati wajah Gu Xi. "Tadi malam, kaulah yang melepaskannya, dan... sekarang aku tidak bisa memakainya lagi."

Gu Xi tidak berani menatapnya.

Pei Qian tersenyum kecil, lalu melepaskannya... 

Sebenarnya, dia ada pertemuan di pagi ini, kalau tidak, dia akan tinggal lebih lama. 

Lalu, dia menelepon Song Yazhan dan meminta untuk membawakan pakaian. Setelah itu, dia pergi ke kamar mandi. 

Pei Qian tidak suka benda yang terlalu kotor, jadi dia langsung membuang pakaiannya tadi malam. 

Saat ini, suasana hati Pei Qian sangat baik. 

Gu Xi masih duduk di sana. Dia masih bingung... 'Bagaimana mungkin aku yang melepas bajunya? Padahal, aku sangat membencinya.' 

Ketika Gu Xi sedang memikirkan hal ini, pintu apartemen terbuka. Kemudian terdengar suara langkah kaki. 

Gu Xi sedikit terkejut. 

Ternyata itu adalah Qin Mo. Ia sedang memegang kunci apartemen Gu Xi. "Kuncimu masih belum ganti."

Seketika, Gu Xi tidak tahu harus berkata apa...

Jika Pei Qian tidak ada di sini, dia mungkin berkata dengan dingin, 'Tuan Qin, tolong letakkan kunciku dan keluar dari sini…' 

Ketika melihat bekas ciuman yang jelas di lehernya, Qin Mo sangat cemburu. 

Dia ingin melangkah maju dan meraih tangannya. Tapi, Gu Xi mundur selangkah. Dia berharap Pei Qian tidak keluar saat ini. 

Tiba-tiba, Pei Qian menyeka rambutnya dengan handuk dan keluar dari kamar mandi. "Gu Xi, kau bicara dengan siapa?"

Qin Mo melihat Pei Qian dan mendapati bahwa Pei Qian hanya memakai celana dalam saja. 

Qin Mo tersenyum sinis. Lalu, ia mundur selangkah dan meletakkan kunci di meja. "Padahal aku agak khawatir padamu tadi malam. Tapi sepertinya kau baik-baik saja."


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C30
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität der Übersetzung
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen