App herunterladen
6% Suamiku Bisnismen / Chapter 3: Pernahkah Kau Mencintaiku?

Kapitel 3: Pernahkah Kau Mencintaiku?

Redakteur: Wave Literature

Hasil pemeriksaan ini tidak mengejutkan Pei Qian sama sekali.

Dia sudah menduga bahwa wanita yang penuh duri ini tidak akan membiarkan pria lain menyentuhnya dengan mudah.

Bercak darah di tempat tidur tadi malam...

Semalam, Pei Qian keluar untuk melakukan sesuatu, jadi dia tidak sempat bertemu dengan Dokter Lin. Tapi, dia sangat yakin bahwa Gu Xi masih perawan!

Apalagi saat Gu Xi melihat noda darah tadi, ia agak terkejut.

Song Yazhan melihat ekspresi majikannya. Ia tahu apa isi dokumen tersebut… 

Dia hanya diam dan menunggu perintah majikannya.

Pei Qian mengambil korek api dan membakar kertas tersebut...

Kemudian dia berkata pelan, "Besok sepulang kerja, kita pergi ke Perusahaan Gu."

Song Yazhan ragu-ragu, "Setelah kejadian tadi malam, mungkin Nona Gu tidak bekerja."

"Dia pasti bekerja seperti biasa." Pei Qian tertawa pelan. Di benaknya, ia sedang membayangkan tubuh Gu Xi...

Gu Xi sangat cantik. Kecantikannya tidak hanya seperti bunga yang indah, tapi juga kesegaran yang tak terlukiskan...

Tentu saja, sifatnya juga sangat keras kepala!

Bahkan jika pria seperti Qin Mo berselingkuh, mungkin wanita lain hanya memarahinya dan tidak memutuskan hubungan dengannya.

Tapi Gu Xi berbeda. Pei Qian tidak melihat sedikit pun keraguan di matanya...

Hal ini sangat menarik!

Pei Qian berjalan ke kamar mandi dan tersenyum.

'Gu Xi... seperti yang sudah kubilang, suatu hari nanti, aku akan membuatmu datang padaku!'

Gu Xi mengambil tasnya sambil mengenakan celana panjang yang berukuran besar. Dia tidak berani kembali ke mansion, karena pasti ada banyak reporter yang sedang berjaga di sana. Apalagi dia mengenakan pakaian seperti ini. Kakeknya tidak boleh melihat penampilannya saat ini...

Mobilnya berhenti di apartemen miliknya di pusat kota. Gu Xi turun dari mobil dan melihat mobil Qin Mo parkir di lantai bawah. Qin Mo bersandar di depan mobilnya, dan sudah ada belasan puntung rokok berserakan di lantai!

Ketika melihat Gu Xi muncul, Qin Mo menghampirinya. "Gu Xi, aku sudah menunggumu..."

Tiba-tiba dia berhenti dan melihat pakaian yang Gu Xi kenakan saat ini.

Raut wajahnya menjadi suram. Dia memegang bahu Gu Xi dan bertanya, "Pakaian ini milik siapa?!"

"Tadi malam, aku mabuk dan bercinta dengan seorang pria asing!" kata Gu Xi dengan acuh tak acuh.

Lalu Gu Xi menunjukkan kemejanya dan tersenyum, "Qin Mo, lihatlah, kemeja ini bermerk Versace! Pria yang aku dapat tadi malam berselera tinggi. Bagaimana dengan kau? Kau hanya bisa mengencani 'anjing' itu!"

Raut wajah Qin Mo berubah. "Gu Xi, kau tenang dulu. Hubunganku dan Tang Xinru tidak seperti yang kau pikirkan!"

Gu Xi menatapnya dengan dingin. "Aku tidak tertarik dengan urusan kalian! Qin Mo, hubungan kita sudah selesai!"

Gu Xi berjalan melewatinya dan menuju ke lift...

"Gu Xi, pernahkah kau mencintaiku?" tanya Qin Mo. 

Langkah kaki Gu Xi terhenti, dia mendongak dan mengambil napas dalam-dalam. "Apakah kau tidak merasa konyol menanyakan hal seperti ini?"

Setelah selesai berbicara, dia cepat-cepat berjalan menuju lift. Ketika pintu lift hampir menutup, Qin Mo melihat air mata di wajah Gu Xi!

"Gu Xi!" Dia bergegas menghampirinya dan memukul-mukul pintu lift. 

Tapi bagaimanapun juga, dia sudah terlambat selangkah.

Di dalam lift, wajah Gu Xi terasa panas... Begitu dia mengulurkan tangannya, dia baru menyadari bahwa dirinya sedang menangis.

Qin Mo bertanya, 'Pernahkah kau mencintaiku?'... 

Dia tersenyum dan menatap dirinya di cermin...

Betapa memalukan!

Pengkhianatan Qin Mo dan Tang Xinru telah menghancurkan hatinya!

Di kamar mandi, Gu Xi membersihkan tubuhnya berkali-kali... Ciuman Pei Qian masih membekas di mana-mana…

Dia mengenakan pakaian dan berjalan keluar dari kamar mandi. Tiba-tiba dia melihat seseorang yang tak terduga...

Kakek Gu duduk di ruang tamu dan ditemani Gu Dahai.

Gu Xi pun terkejut. "Kakek," sapanya dengan lembut.

Kakek Gu memandang cucu perempuannya dengan tegas. 

Gu Xi menarik pakaiannya berkali-kali karena merasa tidak nyaman.

Perhatian Kakek Gu tertuju pada lehernya. Kemudian, dia minum secangkir teh dan bertanya, "Tadi malam, mengapa kau tidak kembali ke mansion dan memberitahuku tentang kejadian itu?"

Gu Xi bersikeras, "Karena aku tahu bahwa Kakek akan membujukku untuk memaafkan Qin Mo!"

"Iya!" Kakek Gu meletakkan cangkirnya dengan agak kuat.

Gu Xi tidak bergerak.

Melihat ketenangannya, Kakek Gu pun berkata pelan, "Bagaimanapun juga, Keluarga Gu tidak boleh sampai kehilangan muka! Tidak masalah kalau kau tidak mau memaafkannya. Qin Song juga sudah bicara padaku, dan dia ingin kau menjadi menantunya!"

Gu Xi tidak berkata apa-apa. Kakek Gu pun mengerti maksudnya.

Tiba-tiba, Kakek Gu mengubah topik pembicaraan mereka, "Tadi malam kau pergi ke mana?"

Gu Xi sedikit gelisah.

Sejak kecil, dia dididik dengan ketat. Bahkan meski dia telah berpacaran dengan Qin Mo selama setengah tahun, mereka tidak boleh melakukan hubungan intim.

"Gu Xi, kenapa wajahmu begitu merah? Apakah kau sakit?" Kakek Gu khawatir. 

Gu Xi cepat-cepat menggelengkan kepalanya. "Kakek, aku baik-baik saja, sungguh!"

Kakek Gu memandangnya untuk waktu yang lama dan kemudian berdiri, "Baiklah. Kalau begitu, istirahatlah dan libur dulu untuk beberapa hari."

Gu Xi langsung menjawab, "Tidak perlu, Kakek. Aku baik-baik saja."

"Aku khawatir Qin Mo akan mengganggumu!" Kakek Gu menghela napas, "Sudahlah, aku biarkan kau menyelesaikan urusanmu sendiri."

Gu Xi mengangguk dan mengantar Kakek Gu pergi.

Begitu mereka sampai di luar, Gu Dahai bertanya pada Kakek Gu, "Kakek Gu, kenapa Kakek tidak bertanya tentang Tuan Pei!"

Kakek Gu terus berjalan, dan dia tersenyum. "Meskipun aku bertanya, apakah dia akan mengakuinya?"

Setelah Kakek Gu naik ke mobil, Gu Dahai ragu-ragu, "Apakah tidak masalah jika pernikahan mereka dibatalkan? Padahal Tuan Qin mencintai Nona dan memperlakukannya baik."

"Apa lagi yang bisa kulakukan!" Kakek Gu sedikit marah, "Jika dia memang dapat diandalkan, dia tidak akan berselingkuh!"

Bahkan Kakek Gu tidak bisa menerimanya!

Apakah keluarga Qin berpikir bahwa Kakek Gu Ren mau menukar cucunya dengan sejumlah uang? 


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C3
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität der Übersetzung
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen