Kapitel 145: Penghancuran dalam Satu Aksi 

Bibir Su Yurou yang awalnya merah kini tampak memucat, tubuhnya yang ramping tampak gemetar, dan keningnya juga mengkerut. Saat ini ia seolah benar-benar merasa sangat kesakitan dan sudah tidak bisa menahannya lagi!

"Sakit sekali, anakku… sayangku…"

Air mata Su Yurou terus mengalir di wajahnya. Ia mencengkram perutnya yang kosong sambil bergumam sendiri, ia seolah sedang berdoa supaya tidak terjadi apa-apa pada anaknya. 

Orang-orang yang ada di sekelilingnya menjadi gempar. Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa Su Yurou yang baru saja menikah ternyata telah mengandung seorang anak. 'Apa bisa mungkin Gu Zihang dan Su Yurou menikah itu karena Su Yuruo sudah hamil duluan?!' Batin semua orang.

Bagaimana pun juga Asi yang merupakan anak buah Su Wan sudah mendorong seorang wanita sedang hamil hingga terjatuh ini. Tidankannya ini tetap saja salah dan pasti dapat menarik perhatian orang lain.