App herunterladen
78.33% Untuk Sisa Hidupmu / Chapter 47: Akan Ada Harga yang Harus Dibayar Jika Tidak Mengampuni Orang dengan Kata-katamu Itu

Kapitel 47: Akan Ada Harga yang Harus Dibayar Jika Tidak Mengampuni Orang dengan Kata-katamu Itu

Redakteur: Wave Literature

Shi Yu dan Shen Fanxing seperti planet Mars yang akan menabrak planet Bumi, tidak akan puas jika belum menabrak pihak lain sampai hancur. Setelah mobil melaju keluar dari jalan tol, barulah keduanya berhenti berdebat. Shen Cheng melepas sabuk pengaman mobil dan turun dari mobil. Sebelum pergi, ia meletakkan SIM-nya di atas kap mobil secara provokatif. Mata Shen Cheng seakan berkata, Jika kamu berani, laporkan ke polisi!

Pandangan tajam Shi Yu tertuju pada SIM itu dan berhenti di bagian nama. Ia mengangkat bibirnya dengan jahil dan membaca, "Shen Chengzi?"

Plak!

Shen Cheng menutup SIM-nya, lalu berbalik dan pergi. Ia benar-benar tidak berdaya jika membicarakan tentang namanya. Dulu ketika Shen Cheng dilahirkan, seluruh pekarangan rumahnya dipenuhi pohon jeruk. Untuk memudahkan masalah, ayahnya langsung menamai putrinya dengan nama Chengzi yang berarti 'jeruk'.

Untungnya tahun itu bukan kentang atau tomat yang tumbuh di luar rumah. Jika tidak, mungkin Shen Cheng akan diberi nama Shen Tudou atau Shen Fanqie… Sial! rutuk Shen Cheng dalam hati. Memikirkan hal itu membuat hatinya merasa sedih. 

Shen Cheng tiba-tiba disergap. Sebuah udara panas menembus ke dalam telapak tangannya. "Pergi begitu saja?" tanya Shi Yu. Suaranya sangat magnetik, namun tidak ada ekspresi apa pun pada matanya.

Shen Cheng menoleh dan melirik Shi Yu sambil membalas, "Kalau tidak?"

Shi Yu mengangkat bibirnya dan berkata dengan sedikit tersenyum, "Tidak tinggal untuk minum teh?"

"Minum! Tapi harus melanggar hukum dan baru bisa masuk, kan?"

"Penculikan terhitung tidak?"

"Hah! Ini siapa yang sedang menculik siapa?!"

Shi Yu menatap Shen Cheng dengan penuh makna dan sengaja berkata dengan suara sangat berat, "Kamu yang menculikku."

Shen Cheng ingin menyingkirkan tangan Shi Yu, tapi pria itu tiba-tiba meningkatkan kekuatannya dan menarik Shen Cheng ke dalam ke pelukannya. Kedua orang itu jatuh ke dalam mobil dengan tubuh yang saling menempel satu sama lain. Sebuah aroma aroma cerutu yang ringan, dan sebuah aroma yang harum segera masuk ke paru-paru Shen Cheng. Ia pun menghembuskan sebagian napasnya.

Shen Cheng berpose karismatik dan berbaring di atas Shi Yu yang tertahan di kursi mobil. Shi Yu memandang Shen Cheng dengan ekspresi mata berhasil. Shen Cheng yang berbaring di atas pria itu pun tersipu hingga wajahnya memerah. Ia berjuang beberapa kali, tapi ia masih tidak bisa bangun dari Shi Yu. Keduanya jelas memiliki perbedaan besar dalam kekuatan fisik.

Shi Yu memandang Shen Cheng sambil menyipitkan matanya yang menawan itu. Tatapannya yang memaksa itu seakan bisa menembus orang. Ia tiba-tiba mengulurkan tangan dan mendekap pinggang Shen Cheng. Pikiran Shen Cheng mendadak menjadi kosong selama sedetik, namun ia tersadar kembali dengan cepat. Sial! Pria ini mau mengambil keuntungan dariku lagi!! pikirnya.

Shen Cheng mengayunkan tangannya, namun Shi Yu memiringkan kepalanya dan berhasil menghindari serangan gadis itu. Setelah itu, Shi Yu mengangkat satu tangannya dari pinggang Shen Cheng untuk menangkap kedua tangan gadis itu. Dengan begitu, kini Shi Yu yang menindih tubuh Shen Cheng. Shi Yu benar-benar sudah mau meledak. Hanya dalam beberapa detik, Shen Cheng diam-diam menyapa delapan belas generasi nenek moyang Shi Yu.

Shen Cheng tahu bahwa tidak ada gunanya untuk berbicara dengan Shi Yu. Ia hanya bisa menggunakan tindakan untuk membuktikan bahwa dirinya tidak mudah ditindas. Ia cepat-cepat meluruskan kakinya, lalu menekuk kakinya dan menendang Shi Yu. Shen Cheng kira ia akan berhasil menendang Shi Yu, namun tanpa disangka kaki panjang Shi Yu menangkap serangannya dan tidak memberikannya kesempatan untuk bergerak.

Shi Yu tersenyum melihat si kucing liar yang marah sampai matanya merah dan berkata, "Bermainlah denganku. Kamu masih terlalu lembut."

"Lembut sepupumu?!"

"Kamu tahu tidak? Kadang akan ada harga yang harus dibayar jika kamu tidak mengampuni orang dengan kata-katamu itu."

Mata Shi Yu yang nakal itu menunjuk sedikit amarah. Insting Shen Cheng memberitahunya bahwa pria ini sedang marah. Shi Yu tiba-tiba mengangkat kepalanya dan pandangannya mendadak menjadi dingin. Lalu, ia menggigit bibir Shen Cheng dengan kuat.

"Hah…!" Rasa sakit yang tiba-tiba datang Shen Cheng mengerang. Darah mulai mengalir dari sudut bibirnya, seakan sedang menuduh sikap Shi Yu yang kasar dan mendominasi.


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C47
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität der Übersetzung
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen