"Jadi, sekarang lo itu pemimpin organisasi mafia?"
"Gak harus gue ulangin kan? Lo juga udah ngeliat gue ngebunuh orang dengan mata kepala lo sendiri. Mayat-mayat tadi juga gue yang bunuh."
Marsel tak tahu harus mengatakan apa saat ini, pikirannya benar-benar penuh.
Aldy kembali mengarahkan pandangannya pada Zico. "Gak perlu ngerasa bersalah. Gue ngerti kalo lo juga mikirin keselamatannya keluarga lo. Walau gue masih gak terima karena lo udah bikin Maureen dalam bahaya, tapi lo udah denger sendiri tadi kalo Maureen udah maafin lo. Jadi, gue juga akan maafin lo."
Zico masih menatap kosong ke arah topeng yang tergeletak di depan kakinya itu. "Aldy ... Gue tau ini kedengeran konyol. Gue baru aja bikin salah sama lo. Sama Maureen, sama Marsel, sama Rania, sama kalian semua. Tapi, izinin gue buat gabung ke organisasi lo."
Mereka semua terkejut mendengar apa yang Zico katakan.
"Alasannya?"