"Berarti kamu harus tinggal bersama Alifah dong, apakah dia tidak akan cemburu pada kamu kalau kamu membawa Alif ke rumahnya?"
"Dia harus menerima dong, dan kamu Alifah... saya harap kamu tidak perlu mengalah pada dia. Karena yang lebih berhak atas Alif itu dirimu. Dan Alif tercipta untuk dirimu sendiri, dan saya lihat sih, Alif itu hanya menginginkan dirimu." Ucap Evi yang membuat mereka mengarah padanya.
"Kenapa kalian menatap saya seperti itu?" tanya Evi ketika menyadari ternyata sahabatnya mengarahkan tatapan padanya.
"Tanpa kamu sebut juga seperti itu, kita sudah tahu kali." Jawab Fira ketus.
"Etss, jangan lupa!!! Alif pernah kepincut dengan sahabatnya dan tidak bisa lepas dari dia." Ujar Evi mengingatkan masa lalu mereka.
"Iya sih kamu benar. Jadi Fah, kamu harus hati-hati. Jangan sampai hati Alif berpaling lagi sama dia, laki-laki kan sifatnya seperti Bunglon. " sambung Dita setuju dengan Evi begitu pun dengan Fira yang sembat tadi mendebat Evi.