Kapitel 99: Takdir Yang Aneh

"Hanya malam ini kita menginap. Saya benar-benar mengantuk berat. Tidak enak jika menyuruh Pak Mun datang menjemput kita." Kata Alif beralasan dan mengabaikan semua protes istrinya.

Terpaksalah Alifah menuruti keinginan suaminya. Tidak mungkin juga dia naik sepeda pulang ke rumah dengan kondisi Mawar yang sudah terlelap.

"Usap kepala saya" Alif meletakkan tangan Alifah di kepalanya untuk di usap. Jika Mawar cepat terlelap dengan di usap punggungnya, lain halnya dengan Alif, usapan tangan Alifah di kepalanya membuatnya lebih mudah tertidur dan dapat di pastikan tidurnya sudah pasti nyenyak. Terbukti tidak sampai beberapa lama Alifah mengusap kepala Alif, dia sudah mendengar dengkuran Alif yang halus.

Perlahan Alifah menyimpan kepala Alif ke bantal dan berusaha bergerak untuk pindah ke sofa. Tapi pergerakan yang lembut pun ternyata dapat membangunkan Alif.