Kapitel 52: Khawatir

"Kamu sibuk tidak? Boleh kita ketemu?"

Pertanyaan Alifah membuat Alif terdiam. Apakah dia harus menerima ajakan sahabatnya di saat istrinya sedang sakit? Tatapannya tidak pernah lepas dari wajah Alifah. Sementara yang di tatap justru melihat ke sembarang arah.

"Halo? Alif kamu masih di sana kan?"

"Maaf Alifah, saya tidak bisa hari ini" Jawab Alif bersamaan dengan Alifah menatap ke arahnya. Tetapi gadis itu memalingkan pandangannya lagi karena ternyata Alif tidak berhenti menatapnya.

"Oh kamu sibuk ya?" Tanya Alifah terdengar kecewa. Padahal sebelumnya Alif tidak pernah menolak permintannya, sekalipun Alif sibuk. "Tapi ini penting" bujuk Alifah lagi berharap Alif mau menemuinya.

"Maaf ya" ucap Alif membuatnya semakin kecewa.

"Ya sudah kalau begitu, sampai jumpa besok di sekolah"

"Iya sampai jumpa besok. Aku matikan ya. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam"

Alif kembali melangkah keluar kamar setelah menutup panggilan Alifah.