~Happy Reading~
Gia tengah berlari dan melompat di atas atap penduduk penduduk dengan cepat dan meminimalisir suara agar ia tidak ketahuan, ia bergegas menuju toko Tong Fang untuk mencari bos mereka karena ada hal rahasia yang ia ingin mereka lakukan.
Gia melirik kebawah dan melihat para pegawai mulai keluar selepas kerja untuk kembali ke rumah masing masing, ia bersembunyi dibawah bayangan bangunan sambil menunggu mereka keluar semua. Satu per satu pun mereka keluar hingga menyisahkan sang bos yang masih berada di kantornya.
Gia keluar dari tempat persembunyianya dan menuju ke kantor utama, ia segera masuk lewat jendela yang belum tertutup.
Bos Tong Fang yang masih di kantornya merasa lilin yang di sampingnya bergoyang bukan karena angin, ia mengambil pisau yang ia sembunyikan dibawah mejanya untuk membela diri. "Siapa di-"
Gia dengan cepat menutup mulutnya dan berdiri di belakangnya. "Jangan berisik, ini aku Putri Jialin." Ia kemudian melepaskan penutup wajahnya.
Bos Tong Fang yang melihat penyelipan kantornya merasa terkejut bahwa ternyata itu adalah Putri Jialin, ia membelalakan matanya karena tidak dapat mendeteksi kedatangannya, walaupun ia tidak memiliki kultivasi yang sangat tinggi namun jika dibandingkan dengan putri Jialin seharusnya ia bisa mendetekasi kedatangannya.
Gia melepas tangan yang menutupi mulut bos tong fang. "Ada hal yang inginku kalian lakukan secara rahasia, terlebih lagi ini khusus untuk anda Tn. Lin."
Bos tong fang yang bernama Tn. Lin masih mengatur nafasnya karena aksi yang tiba-tiba, ia mulai mencerna maksud kedatangan Putri Jialin. "Ada yang bisa saya lakukan Tuan Putri?"
Jialin menyerahkan kertas desainnya kepada Tn. Lin untuk memeriksanya. "Aku ingin anda membuat komponen ini."
"Ini..." Tn. Lin mengerutkan dahinya melihat desain aneh yang tidak ia ketahui, ia bahkan tidak tahu jenis benda apa ini.
"Anda hanya perlu membuat komponen yang sama persis seperti desain ini dan tidak perlu merangkainya, sebagai imbalannya ini untuk anda." Gia menyerahkan suatu gulungan pada Tn. Lin.
Tn. Lin menerima gulungan tersebut dan membukanya, ia membaca secara singkat hal-hal yang tertera pada gulungan tersebut. Matanya membelalak kaget setelah melihat isi gulungan tersebut, ia memandang Putri Jialin tidak percaya karena dengan baik hati menyerahkan gulungan teknik mengolah besi yang hebat ini kepadanya sebagai bayaran.
"Tuan Putri ini terlalu berharga." Tn. Lin merasa gulungan di tangannya terasa berat dan ia tidak sanggup memilikinya, karena jika teknik ini terekspos di dunia luar akan menyebabkan gelombang besar di masyarakat, sebab gulungan ini berisi cara mengubah besi biasa menjadi logam yang sangat keras dan kuat.
Gia menyeringai. "Ini sepadan untuk transaksi kita, ingat ini adalah rahasia kita berdua jika ada orang lain yang tau, kau sendiri akan tahu akibatnya." Ancamnya.
"Tuan Putri, saya tidak akan mengecewakan kepercayaan anda, saya akan mengerjakannya segera dan anda bisa mengambilnya besok malam." Komponen yang di inginkan Putri Jialin tidak membutuhkan waktu yang lama karena dengan bantuan desain yang sangat rinci dari Putri Jialin dan kemampuannya sendiri ia pasti akan cepat menyelesaikannya.
"Apa nama logam ini setelah di ubah?"
Gia menyeringai dan menjawab. "Namanya adalah baja."
Kelemahan utama besi adalah bereaksi dengan oksigen sehingga pada udara lembab besi akan mudah berkarat. Besi juga bereaksi dengan banyak cara lain, seperti dengan unsur mulai dari karbon, sulfur, silikon dan juga halogen seperti klorin.
Berbeda dengan baja yang merupakan material buatan yang bukan hanya berasal dari unsur besi saja melainkan merupakan berbagai macam paduan unsur seperi besi, mangan, fosfor, karbon, silikon, sulfur, dan sedikit alumunium, nitrogen, dan oksigen dengan kandungan karbon sebanyak 0,2 hingga 2,1 %.
Unsur karbon inilah yang sangat mempengaruhi tingkat kekerasan dan kekuatan daya tahan dari suatu material juga daya tarik yang dimiliki semakin besar. Perbedaan lain yang mencolok sebagai perbedaan besi dan baja adalah pada kekuatannya, kekuatan material baja lebih besar dibandingkan besi begitu pula dengan tingkat keuletannya. Bahkan kekuatan dari baja ini bisa mencapai 1000 kali lebih kuat dibandingkan dengan material besi murni. Namun daya redam baja lebih kecil jika dibandingkan dengan material besi.
"Aku akan kembali besok malam." Ia berjalan menuju jendela dan segera keluar dari sana dengan melompati beberapa atap penduduk.
Tn. Lin menatap kepergian Putri Jialin dengan terkejut, kata siapa dia lemah walaupun dia tidak memiliki kekuatan dia dapat melompati atap atap semudah membalikan telapak tangan dan ia sangat cerdas karena berhasil menemukan teknik mengolah besi yang hebat ini. Tn. Lin tidak tahu jika ia memiliki tingkat kultivasi akan menjadi apa Putri Jialin ini, ia pasti akan menjadi jenius yang hebat dan menginjak injak yang lain di usianya yang muda.
(Kultivasi = Beladiri)
Tn. Lin mendesah kecewa karena pada kenyataannya Sang Putri tidak memiliki kekuatan sejak lahir.
oOo
Gia memandang tembok besar yang mengelilingi ibukota Xue Ying untuk melindungi warganya dari serangan musuh, ia mengira-ngira jarak yang akan ia tempuh untuk melewati tembok tersebut, ia mundur sedikit dan mengeluarkan alat cakar harimau untuk mencapai ujung atas tembok, setelah memastikan cakar mencekram sesuatu dengan kuat ia mulai menaiki tembok secara vertikal dan sebisa mungkin meminilisir suara yang di keluarkan dari sepatunya.
Setelah sampai di atas Gia berjonglok dan bersembunyi di belakang pot besar dan mengawasi penjaga yang tengah mengawasi, ia menunggu dalam diam sampai penjaga tersebut melewati tempatnya bersembunyi. Setelah memastikan aman Gia mengeluarkan cakar harimau dan mencekram salah satu pilar yang kokoh untuk mendukungnya turun.
Gia turun dengan lancar dan melepaskan cakar harimau dan menyimpannya kembali, kemudian ia berlari menuju sebuah lembah yang tidak terlalu jauh dari tempatnya untuk mencari sesuatu sebagai bahan utama peluru yang akan ia gunakan.
Di dunia ini timah di anggap sebagai logam tak berguna dan sering di remehkan oleh banyak orang, karena hal tersebut dia tidak dapat pembelinya di manpun dan hanya bisa bergantung pada dirinya sendiri untuk mencari timah walaupun sudah malam. Ia harus bergegas menemukannya sebelum fajar dan harus segera kembali ke istana kekaisaran, jika ia tidak dapat menemukan timah sebelum fajar Gia terpaksa harus menggunakan racun sebagai pelurunya. Tetapi dia masih sangat berharap bisa segera menemukan timah daripada harus menggunakan racun sebagai peluru sebab ia tidak terlalu pandai meracik racun.
Raja Hantu menyeringai setelah menemuka Gia, ia telah pergi ke kamarnya untuk melihat istrinya namun yang ia temukan malah kosong, ia pun beranjak menuju ruangan khusus eksperimennya dan malah menemukan seseorang yang tengah memasuki ruangan tersebut dan mengamatinya. Raja Hantu tidak mengganggunya dan hanya melihatnya dari samping, setelah orang tersebut keluar dia menyeringai dan mulai mencari Gia.
Akhirnya ia menemukan Gia yang dengan lincah melompati atap dan menaiki tembok seakan berlari melawan gravitasi. Dia dengan senang hati mengikuti di belakangnya. Saat ini Gia tidak dapat mendeteksi keberadaannya karena roh yang ia gunakan sangat sedikit karena ia harus menggunakan sebagian besar kekuatannya untuk berlatih. Sosoknya sekarang mirip hantu bergentayaan yang sangat transparan.
Gia berhenti senjenak untuk mengatur nafasnya karena sedikit kelelahan setelah berlari, ia mengambil botol air dari cincin ruang dan segera minum air, ia menyeka keringatnya dan mengembalikan botol ke dalam cincin ruang.
Gia mengeluarkan cakar harimaunya dan mencari batu yang kokoh yang dapat menompang tubuhnya, cakar harimau dengan kuat mencekram batu tersebut dan Gia turun kebawah dengan perlahan karena sudah sangat malam dan dia hanya bisa mengandalkan cahaya bulan untuk menerangi perjalanannya. Perlahan namun pasti ia berhasil turun dari lembah dan mengeluarkan lampu yang telah ia rangkai menjadi senter untuk penerang jalannya.
Ia memindai bagian bawah lembah dan mencari gua yang mengandung timah di dalamnya, ketika sedang belanja dengan Baojia tadi dia tidak sengaja mendengar seseorang menyebutkan menemukan sebuah gua yang mereka kira berisi batu yonjili namun ternyata malah timah. Gia mendengarnya sangat jelas karena mereka membahasnya dengan keras dan penuh kekecewaan, karena hal tersebut Gia datang ke Tong Fang untuk membuat komponen pistol.
Gia akhirnya menemukan gua tersebut dan bergegas memasukinya, ia mengarahkan senternya ke dalam gua dan terlihatlah bekas galian tambang namun telah di tinggalkan, Gia menyeringai senang melihatnya. Ia mengeluarkan belencong dari cincin ruangnya dan segera menambah timah di dinding gua.
Raja Hantu memandang Gia yang tengah berusaha menambang timah walaupun hari sudah malam, ia penasaran benda aneh apalagi yang akan di buat kucing kecil ini. Sejujurnya Raja Hantu ingin sekali berlari ke sana dengan tubuh aslinya dan memeluk Gia lalu mengatakan agar tidak mengerjakan pekerjaan kasar seperti itu. Namun sayangnya, tubuh aslinya tidak bisa keluar dari hutan terlarang. Raja Hantu menggeram kesal memikirkan kutukan yang mengikatnya.
Gia telah selesai menambang banyak timah yang ia butuhkan, ia mengumpulkannya menjadi satu di atas kain kemudian membukusnya dan menyimpannya di cincin ruangnya beserta belencongnya. Ia keluar dari gua dan melihat sebuah air terjun kecil yang tidak jauh darinya, ia tersenyum melihatnya dan menuju ke sana, Gia merasa kotor dan ingin mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Ia melepas pakaian hitamnya dan melepas ikatan rambutnya, ia langkahkan salah satu kakinya untuk menguji suhu airnya yang ternyata tidak terlalu dingin. Gia tersenyum senang dan memasukan semua tubuhnya kedalam air kemudian membersihkan tubuhnya dari kotoran dan debu.
Raja Hantu yang melihat aksi Gia sangat terkejut dan wajahnya memerah, ia menutupi wajahnya dengan telapak tangan karena cukup malu melihat gadis muda tengah mandi dihadapannya. Lagipula ini pertama kalinya ia melihat gadis telanjang dan seberani Gia yang mandi di alam terbuka.
Namun, sesekali ia mengintip dari sela sela jarinya dan ia semakin tersipu melihatnya mandi, lagipula mereka adalah suami istri jadi cepat atau lambat mereka pasti akan melakukannya dan ia harus berlatih membiasakan diri untuk menghadapi Gia, jadi sesekali mengintip tidak apa-apa.
Gia yang tidak sadar di intip oleh Raja Hantu segera menyelesaikan mandinya dan beranjak dari sungai menuju tepi, ia mengeluarkan pakaian ganti dari cincin ruangnya dan segera mengenakannya.
Raja Hantu yang melihatnya keluar dari air sampai mengenakan pakaiannya merasa jantungnya berdetak sangat kencang seolah ingin meledak.
"Oh tidak jantung keciku berdetak sangat kencang, bahkan mempengaruhi bentuk rohku." Jika Raja Hantu tahu keadaan seperti ini akan terjadi lebih baik dia menggunakan kekuatan roh yang lebih banyak untuk menompang bentuknya saat ini.
-TBC-