Su Mohan tiba-tiba teringat dengan foto gemilang pertama Ye Fei yang muncul di Hotel Dinasti. Tentang saat di mana ia pergi ke Humanity in Heaven untuk menjual anggur tanpa memberitahunya. Saat ia yang meringkuk di malam hari dan menangis diam-diam. Saat ia yang sombong dan mendominasi di pelelangan, dan saat ia yang sangat fasih di pertunangan Li Mingwei.
Su Mohan merasa bahwa wajah tersenyum gadis itu tampaknya muncul di hadapannya belum lama ini. Seolah-olah hanya sesaat sebelum ia meraih tangannya untuk memilih hadiah di hari Valentine. Tapi, siapa yang bisa memberitahunya, mengapa Ye Fei bisa terbaring di sana dan tak bergerak sekarang. Pakaiannya yang bahkan tidak rapi, dan tubuhnya yang penuh dengan bekas luka.
Tidak ada seorangpun di seluruh pabrik yang bersuara, dan mata semua orang tertuju pada Su Mohan. Tetapi Su Mohan hanya melihat Ye Fei!