Tak berhenti ia menatap wajahnya sendiri, memperhatikan bentuk pipinya, alisnya, hidungnya, bibirnya, tak lupa tangannya pun ikut serta memainkan rambutnya ke samping, juga kedepan, jarinya terus membelai rambutnya yang ikal mengembang.
Tak lupa ia tersenyum bahkan ia berikan senyuman termanis, ia begitu nampak percaya diri dan bangga akan dirinya, ia bernyanyi dengan begitu meresapi seolah menggambarkan perasaannya, ia terhanyut dalam alunan suaranya, dan begitu menikmati seolah ia sedang konser di panggung yg megah.
"Ohh..." teriaknya melantunkan nada tinggi.
tiba-tiba…
Sari!!
sebuah teriakan mengacaukan nada nyanyian Sari, dan spontan ia menjawab, "ya mak!"
bergegas ia merapikan rambutnya dan menggulungnya seperti biasa, tak lupa jepitan bebek besar andalannya yg dpt menahan rambut mengembangnya, bergegas ia meninggalkan cermin yang setia menjadi saksi dikala ia bahagia dan dikala ia sedih.