#Bab 135, bagaimana ini?
"Memar ini terlihat cukup parah, juga lebam itu, kau tak boleh meremehkan ini!" Raih tangan itu dengan lembut.
Entah mengapa bumi begitu luh mengikuti langkah yang menuntun tangannya itu, sementara selimut itu kapal-kapal menjadi bulat, keduanya kini memilih duduk di ujung tangga sementara tangan mereka menyatu berpegangan,
"Lihat kedua lutut mu juga sedikit memar, biar kita ke klinik sekarang atau ke dokter!" ajaknya dengan meraih tangan Bumi.
Lagi-lagi bumi begitu lemah mengikuti Raihan tangan itu, padahal sebelumnya ketika Mario mengajaknya ke klinik Bumi menolaknya tegas,
Sementara kini langkanya begitu mudah menuju klinik atau rumah sakit, entah kemana tangan itu menuntun Bumi,
Malam ini terasa berbeda sekali di mana tangan bumi terasa dingin dengan suasana tubuh yang tak enak dan ketika diraih oleh tangan itu Bumi merasakan suatu kehangatan dan kedamaian.