Kapitel 145: CURAHAN HATI RASYA

"Tolong Fazrani, jangan lepas pelukanku." ucap Rasya kembali memeluk Nur dengan sangat erat.

"Dokter Rasya apa yang kamu lakukan? tolong lepas pelukanmu. Ini tidak akan baik kalau di lihat orang lain." ucap Nur berusaha melepas pelukan Dokter Rasya.

"Fazrani... Fazrani jangan lepaskan aku. Biarkan aku memelukmu seperti ini. Jangan tinggalkan aku, aku mohon." ucap Rasya dengan suara hampir tak terdengar.

"Dokter Rasya, aku tidak akan meninggalkanmu. Tapi tolong, lepaskan dulu pelukanmu." ucap Nur dengan suara pelan menahan perasaan antara takut dan kasihan.

Suara lembut Nur membuat Rasya percaya untuk melepas pelukannya dan menurut saja saat Nur mendudukkannya di bangku panjang.

"Sekarang duduklah di sini, aku akan pergi sebentar mengambil air hangat untukmu agar kamu baik-baik saja." ucap Nur hendak beranjak dari tempatnya namun tangan Rasya menahannya.

"Jangan pergi, temani aku di sini saja." ucap Rasya menahan lengan Nur agar tidak pergi.