Kapitel 125: YANG PALING SEMPURNA

"Selamat pagi cintaku." sapa Allam saat melihat Fazrani terbangun karena mendengar adzan subuh.

Fazrani mengusap kedua matanya sedikit terkejut saat melihat Allam masih dalam posisi duduk sebagai sandaran kepalanya.

"Mas...kamu? apa dari semalam kamu tidak tidur Mas?" tanya Fazrani menatap penuh wajah Allam yang terlihat sangat mengantuk.

"Aku tidak tega membangunkanmu Dek, kamu tidur sangat lelap." ucap Allam sambil mengubah posisi duduknya setelah Fazrani bangun dan duduk di sampingnya.

"Kamu Mas, kenapa tidak kamu bangunkan aku sebentar? lihat sekarang? kaki kamu pasti pegal kan?" tanya Fazrani merasa terharu dengan sikap Allam yang begitu sangat sayang padanya.

"Tidak apa-apa Dek, hanya sedikit pegal. Sekarang bangunlah, kita akan shalat subuh bersama." ucap Allam sambil memijat kakinya yang pegal dan kaku.

"Hem...ya Mas, tapi biar aku pijat sebentar kaki kamu Mas." ucap Fazrani seraya meraih kedua kaki Allam dan memijatnya dengan penuh perhatian.