Kapitel 822: Pernikahan Mendadak -Part 16

Pagi ini, Lintang baru saja keluar dari kamar Aidan. Dia pun agaknya terusik dengan suara berisik beberapa pemuda yang ada di halaman rumah Aidan. Termasuk Aidan, mereka tampak duduk di sebuah dipan yang ada di bawah pohon nangka rumah Aidan. Meminum kopi dan ada hidangan ketannya juga. Sesekali mereka tampak terbahak, seolah sedang membicarakan hal yang menyenangkan sekali. Tapi, Lintang agaknya tak peduli. Dia tampak melakukan peregangan di teras depan rumah Aidan, yang berhasil membuat para pemuda yang ada di sana melihat Lintang dengan tatapan penuh minat. Aidan melihat itu agaknya tak suka, dia langsung memukuli lengan teman-temannya agar teman-temannya tak memandang pada Lintang lagi.

"Itu siapa, Dan? Cantik banget, kulitnya putih, rambutnya merah, seperti bule!" kata salah satu teman Aidan. Aidan pun mendengus mendengar hal itu.

"Iya nih, ada wanita cantik di rumahnya disimpan saja. Tidak dibagi-bagi biar bisa kenalan sama kita,"