Sorenya, Gunawan tampak baru pulang dari kampus. Dia masuk ke dalam apartemen tapi suasana benar-benar berbanding terbalik dengan apa yang dia bayangkan. Biasanya istrinya akan datang untuk menjemputnya, dan mengambil tas kerja serta mencium pipinya. Tapi, ini benar-benar sepi tidak ada apa-apa.
Untuk kemudian dia berjalan masuk ke dalam kamar, dia melihat istrinya sedang duduk di atas ranjang. Dia menangis….
"Bun, kamu kenapa? Kenapa kamu menangis, Bun?" Gunawan segera mendekati istrinya, dengan perasaan penuh dia melihat keadaan istrinya, dia tidak mau kalau itsrinya sampai kenapa-napa, apalagi kalau istrinya akan sakit atau pun lain sebagainya.
Mirna kembali menitikan air mata, membuat Gunawan langsung menaruh tas kerjanya kemudian dia duduk di samping istrinya. Merengkuh tubuh istrinya dengan erat.
"Ada apa, Bun? Cerita, jangan diam saja," kata Gunawan lagi.