Mulut Hardi terkatup rapat-rapat, hatinya terasa begitu kelu. Matanya terasa panas melihat dua barang itu berada di atas meja. Dia tak pernah menyangka jika Kinan akan mengambil keputusan sampai seperti ini. Awalnya, Hardi berpikir jika Kinan lebih memilih karir dari pada dia, dari pada rumah tangga mereka. Namun siapa sangka, jika Kinan malah mengambil keputusan untuk keluar dari perusahaan, dan memilih untuk pergi. Terlebih dari semua itu adalah, Kinan mengembalikan semua uang yang telah ia gunakan untuk memberi barang-barang mahalnya. Kedua tangan Hardi bergetar hebat, tak pernah dia menyangka jika istrinya akan bertindak sampai sejauh ini. Apakah ini berarti jika istrinya benar-benar telah kecewa dengannya? Dan dia tak punya hak untuk kecewa atas apa yang dilakukan istrinya dengan menggugurkan bayi mereka?
"Dan ada lagi satu surat yang belum kamu terima, Hardi," kata Yoga yang berhasil membuat Hardi mendongakkan wajahnya.