"Jadi, bayi kita mirip siapa?" tanya Meta sambil memandang ruangan isolasi itu. Dia hanya bisa melihat dari luar ruangan, melihat bayinya yang sedang berada di incubator. Sebenarnya, dia boleh masuk untuk menyusui, hanya saja saat ini dia sedang ingin memandang dua malaikat kecilnya dari sisi sini. Ya, benar-benar dari sini, karena dia tak ingin menganggu istirahat pulas anak-anaknya.
"Mirip kita?" tebak Yoga. Meta tampak mengulum senyum.
"Alisnya sepertinya hitam dan tebal, itu pasti akan mirip sama kamu," gumam Meta. Yoga yang bahkan belum melihat tanda-tanda ada alis karena bayinya masih terlalu mungil itu pun hanya mengangguk saja. Sembari membayangkan, karena dia tak mau kalau sampai khayalan istrinya hilang karenanya. "Hidung mancungya seperti hidung kita," kata Meta lagi. Yoga pun kembali menganggukkkan kepalanya.