"Cipto, di mana keberadaan Yoga?"
Mendengar pertanyaan itu, telinga Pak Cipto mendadak terasa hening. Bahkan dia bisa dengan mudah untuk mendengar liurnya sendirim, mendengar detakan jarum jam yang seolah memukul-mukul gendang telinganya.
"Cipto, kamu tahu, kan, aku tidak suka mengulang pertanyaanku," kata Pak Gunawan yang berhasil membuat Pak Cipto terperanjat.
"Oh, itu, Pak. Pak Yoga sedang ada di kantor," jawabnya, tampak ragu-ragu dan penuh ketikdak—pastian.
"Aku tadi ke kantor, Yoga tidak ada di sana...," kata Pak Gunawan lagi. Pak Cipto kembali diam, terlebih saat melihat tatapan dingin dari Ayah Yoga. "Kamu juga tahu, kan, Cipto, kalau aku tidak suka pembohong,"
Mendengar ucapan itu, Pak Cipto langsung menundukkan wajahnya. Dia benar-benar sudah tidak bisa berkutik sekarang.