Bima menengahi kami kemudian kami segera bergegas untuk pergi, sementara suwoto, tampak diam sejenak kemudian komat-kamit sambil menghentakkan kakinya tiga kali ke tanah. lalu kemudian dia mengikuti langkah kami masuk ke dalam mobil. kami akhirnya pergi kembali ke Kemuning. benar-benar sebuah perjalanan yang sangat menyebalkan perjalanan yang hampir membuatku gila karena ndak bisa membuat pikiranku jernih sama sekali. mereka sepertinya sangat tahu betul tentang kami, tentang apa yang kamu takuti. mungkin itu sebabnya kami bisa jatuh sampai seperti ini. dengan menyerang kelemahan kami mereka membuat kami lengah dan kehilangan kewaspadaan kami. dan disitu mereka mulai menyerang bertubi-tubi dari beberapa. yang endak kami sadari. musuh kami saat ini memang bukanlah musuh sembarangan, bisa dikatakan musuh kami adalah musuh yang paling mengerikan yang pernah kami hadapi selama ini.