"Kamu ini kenapa, toh, Arjuna? Punya dendam dengan aku apa, toh? Kok ya aku ingin pergi dengan Manis berdua saja ndhak boleh itu, lho. Aku juga ingin ikut merayakan kebahagiaan kalian," kata Wangi yang sepertinya tersinggung dengan ucapanku.
Manis langsung menarik tangan Wangi, sampai perempuan itu memandangnya. Kemudian, Manis memandangku sekilas.
"Bukan seperti itu, Mbakyu. Kamu sedang salah paham kepada Kangmas...," katanya pada akhirnya. "Mungkin Kangmas ndhak memperbolehkan aku pergi denganmu itu ndhak lebih karena dia masih trauma waktu kejadian dulu di Jakarta."
"Kejadian apa, Manis? Adakah sesuatu hal buruk yang terjadi di Jakarta?" tanya Wangi yang mendapatkan anggukan kepada Manis.