Sore ini aku ada janji dengan Manis, untuk menemainya berbelanja keperluan rumah. Ningrum sudah kembali ke sekolahnya, jadi ndhak bisa kuajak dia untuk jalan-jalan sekarang.
"Jadi kita jalan berdua? Pacaran, toh?" kataku, keluar dari kamar sembari menggandeng tangan Manis. Tapi, dia tampak menggelengkan kepalanya, dan hal itu berhasil membuatku bingung. Kenapa dia menggeleng seperti itu? Apa maksudnya dia hendak membawa Paklik Sobirin, atau Bulik Amah untuk ikut serta?
"Lantas, kita akan berangkat bersama siapa? Apa kamu hendak mengajak salah satu Paklik atau Bulik yang berada di sini?" tanyaku pada akhirnya.
Lagi, Manis menggeleng, sembari mengulum senyum. Jangan-jangan, dia mau mengajak Abimanyu, atau Rianti, atau malah orangtuaku?
"Lantas siapa yang akan kamu ajak, Sayang? Bukankah kita berencana untuk pacaran hari ini?"