"Oh, aku disuruh ke sini Kangmas Nathan. Tamu dari kota itu sudah datang. Kamu disuruh untuk menemaninya, dan menyambutnya."
Mendengar itu aku pun mengerti, rupanya di luar dari dugaan. Padahal, katanya lusa putra dari kawan Romo itu akan berkunjung. Tapi rupanya, pagi ini.
Aku pun langsung berpamitan dengan Paklik, dan Bulik. Kemudian kembali ke rumah bersama dengan Paklik Junet.
"Berapa orang, Paklik?" tanyaku, sembari dibonceng Paklik Junet menuju perjalan pulang.
"Dua, Jun. Yang satu itu supirnya, bawa mobil bagus. Membawanya ke sini. Tapi, sore katanya supirnya itu mau pulang," jelas Paklik. "Anak orang kaya, ya? Pakaiannya, dan gerak-geriknya itu keren, lho. Ya persis itu seperti anak-anak kota. Anak-anak kaya, kayak yang di tipi itu, lho," jelas Paklik Junet lagi.