Tidak lama kemudian, mereka pun sampai di rumah.
Daffin mematikan mesin mobilnya dan melihat kearah Sinta dengan senyuman yang Sinta sudah mengerti jika Daffin sedang menagih janjinya.
Sinta tersenyum dan dia langsung keluar dari mobil dan berjalan masuk secepatnya ke dalam rumah.
Daffin mengikutinya dari belakang dan memeluk Sinta dari belakang.
"Sayang, kenapa kamu meninggalkan aku? Hhhmm," tanya Daffin dan dia mencium pipi Sinta.
Sinta tersenyum dan menoleh kearah Daffin.
"Bukankah kamu sudah tidak sabar lagi, sayang?" Tanya Sinta sambil menutup mulutnya.
Daffin tertawa dan langsung mengangkat tubuh Sinta. Dia menggendongnya dan segera masuk ke dalam rumah mereka.
Daffin mengunci rumahnya dan langsung mencium bibir Sinta hingga mereka masuk menuju kamar mereka.
Bibir mereka tidak mau saling melepaskan satu sama lainnya hingga terdengar pintu kamar terbuka, Sinta langsung melepaskan bibirnya dan menatap wajah tampan Daffin yang kini ada tepat dihadapannya.