Therius sudah bertekad akan selalu melindungi Emma dan tidak akan membiarkannya takut dan sedih karena apa pun. Ia berharap Emma akan dapat melihat ketulusannya dan kemudian belajar mencintainya.
"Hmm.." Akhirnya Emma mengangguk canggung. Ia menatap tangannya yang ada dalam genggaman Therius dan kembali meminta Therius melepaskannya. "Lepaskan tanganku."
Therius menggeleng. "Kau adalah calon istriku. Bukankah kita harus menunjukkan kemesraan di depan orang lain agar mereka tidak mencurigai hubungan kita?"
Emma memutar matanya dan menarik lepas tangannya dengan sekuat tenaga. "Dalam mimpimu!"
Xion tertawa terbahak-bahak saat melihat interaksi di antara Emma dan Therius. Aha... pasangan ini memang lucu sekali, pikirnya.
Sayangnya, di ruangan itu hanya ia yang dapat melihat kelucuan dari peristiwa yang terjadi. Therius dan Emma sama-sama menganggapnya tidak lucu dan segera mendelik ke arah Xion.