Kapitel 46: Sebuah Rahasia Kelam Kerajaan Aarez

Semua pasang mata yang berada di meja makan, memandang kearah Helena. Sepertinya ada yang salah dengan perkataan Helena barusan, karena semua terhenti dari aktifitas makannya.

"Ehemmm…." Dilara berdeham keras, dan memunculkan seringai yang ia buat. "Permaisuri Helena, kau terlalu gamblang menjelaskan. Aku rasa hal itu tidak perlu diceritakan, bukan?" Dilana memberikan tatapannya yang sinis, meski senyumannya masih terpasang.

"Oh…" Mulut Helena membulat, terlihat berpikir apa yang salah dengan perkataannya. "Hah… jadi aku tidak boleh bercerita urusan itu… aku pikir karena kita bertiga adalah permaisuri Raja Aarez, maka…"

"Cukup… mari kita bicarakan hal lain." Dilara segera saja menghentikan ucapan Helena, sebelum terlalu jauh ia menjelaskan hal yang mungkin lebih vulgar.

"Ada apa dengannya, aku hanya mengikuti apa yang sedang mereka bicarakan. Aneh sekali," batin Helena, dan melanjutkan makannya.