App herunterladen
17.6% ADAKAH AKU DI HATIMU / Chapter 25: DIA SANGAT BAIK

Kapitel 25: DIA SANGAT BAIK

sesampainya di vila milik tuan El. Ayunda di gendong oleh tuan El sendiri, dan membaringkan Ayunda di kamar yang bersebelahan dengannya.

"Jaga dia dengan baik," ucap tuan El memberikan perintah pada para pelayan.

"baik,tuan." jawab mereka.

Tuan El pergi ke ruangannya, lalu melakukan sebuah panggilan.

dia menanyakan tentang keadaan kakeknya.

"bagaimana keadaan kakek?" tanya tuan El pada seseorang.

"masih dalam keadaan tidak sadarkan diri," ucap pria itu.

"aku akan pulang untuk menjenguk kakek," ucap tuan El.

beberapa jam kemudian tuan El berangkat ke kota Untuk menjenguk sang Kakek yang sedang sakit.

sementara Ayunda mulai sadar. ia melihat sekelilingnya dan ternyata dia berada di kamar yang sangat asing baginya.

"Dimana ini?" gumam Ayunda sambil memegang kepalanya yang masih sakit.

seorang pelayan masuk dan melihat Ayunda telah sadar, pergi menghampirinya.

"Nona sudah bangun rupanya," ucap seorang pelayan.

"dimana ini?" tanya Ayunda pada pelayan tersebut.

" Nona sedang berada di vila tuan El," jawab pelayan tersebut.

"Tuan El?" gumamnya yang masih setengah sadar. setelah Ayunda mengingat lagi, ternyata Tuan El yang di katakan oleh pelayan wanita tersebut adalah pria yang menolongnya di kapal.

"dimana Tuan El? aku ingin bertemu dengannya." ucap Ayunda.

"Tuan sedang pergi ke luar kota untuk beberapa hari, beliau mengatakan agar nona menunggunya dan beristirahat dengan baik." jawab pelayan tersebut.

" dokter juga akan segera datang untuk memeriksa keadaan nona, tapi sebelum itu. nona harus makan sesuatu, sesuatu pesan dari tuan." pelayan itu lanjut berkata.

"Baiklah," ucap Ayunda sambil menganggukkan kepalanya.

pelayan itu menelpon bagian dapur untuk mengantarkan makanan untuk Ayunda.

beberapa saat kemudian, makanan pun tiba.

"Silakan nona, jika nona tidak menyukai makanannya, nona bisa beritahu saya. saya akan segera meminta pihak dapur menggantinya." ucap pelayan tersebut.

"tidak perlu, aku tidak memilih makanan."

kebetulan Ayunda sangat lapar saat itu. Ia pun berpikir bahwa sekarang dirinya aman di rumah ini.

tapi Ayunda masih memikirkan tentang keluarganya di Indonesia.

" Bagaimana keadaan bibi dan juga paman? mereka pasti dalam keadaan sulit saat aku tidak ada." batin Ayunda.

Ayunda berpikir, mungkin saja pak Danuarta mempersulit keluarga pamannya karena mengirah dirinya telah kabur.

"aku harus pulang segera,"

waktu telah berlalu begitu cepat. tidak terasah seminggu telah berlalu dan tuan El belum juga kembali.

Ayunda merasa bosan karena hanya terkurung di dalam rumah dan tidak di biarkan untuk pergi keluar.

"Mungkin dia memiliki banyak pekerjaan," gumam Ayunda yang merasa sedih karena belum bertemu dengan tuan El.

Ayunda hanya bisa pergi ke taman dan selebihnya Ayunda harus tinggal di dalam vila hingga tuan El kembali.

Tiga hari kemudian. Ayunda sedang menikmati pandangan matahari yang akan terbenam saat itu.

"Apakah kau merasa baikan?" tanya seorang pria yang tidak lain adalah Tuan El.

"Kau telah kembali?" ucap Ayunda yang begitu terkejut.

tuan El pun tersenyum mendengar perkataan Ayunda.

"Kau belum menjawab pertanyaan ku, apakah kau merasa baikan saat ini? apakah masih ada yang sakit?" tanya tuan El.

"aku merasa lebih baik, semua ini berkat kebaikan dari tuan El." ucap Ayunda.

"Benarkah?"

Ayunda cukup terkejut saat itu. karena wajah mereka cukup dekat saat tuan El bertanya padanya. pipinya bahkan terasa panas dan terlihat meronta karena malu.

"apakah kau masih sakit?" wajahmu terlihat memerah."

ucapan tuan El lebih membuat Ayunda salah tingkah. "A..aku, aku baik-baik saja." jawab Ayunda sambil memalingkan wajahnya.

"Sebaiknya kau kembali kedalam dan istirahat, aku akan meminta pelayan untuk memanggilmu setelah makan malam siap." ucap tuan El sambil menyentuh rambut Ayunda.

"Ba.. baiklah." Ayunda pun berlari pergi meninggalkan tuan El yang masih duduk di taman.

setelah melihat Ayunda berlari pergi masuk kedalam rumah. raut wajah tuan El langsung berubah dingin.

"Cihh..!!" gumamnya. lalu mengulurkan tangan kepada seorang pengawal.

Pengawal itu pun memberikan sebuah sapu tangan pada Tuan El.

tuan El mengambil sapu tangan itu untuk mengelap tangannya.

"Awasi wanita itu dengan baik," perintah tuan El pada pengawalnya.

" Baik Tuan,"

***

Ayunda masuk kedalam kamar dengan wajah merona. Ia tidak tahu, mengapa di saat dekat dengan tuan El, jantung berdetak kencang.

"Sebenarnya perasaan apa ini?" gumam Ayunda yang sedang kebingungan.

"Tuan El sangat baik, pasti karena dia adalah penolongku sebab itulah aku memiliki perasaan seperti ini padanya."

jantung Ayunda masih berdetak kencang membayangkan wajahnya dan juga tuan El begitu dekat tadi.

beberapa jam kemudian. suara ketukan pintu terdengar.

Tok..,tok..tok..,

"masuk," jawab Ayunda yang mengijinkan seseorang yang mengetuk pintunya untuk masuk kedalam.

" Nona, tuan El meminta nona untuk turun kebawah." ucap pelayan tersebut.

"Ah..,sudah waktunya makan malam rupanya. aku hampir lupa karena terlalu asyik membaca buku." ucap Ayunda.

Ia pun segera turun kebawah untuk menemui tuan El. saat menuruni tangga, Ayunda sudah bisa melihat tuan El yang sedang duduk di meja makan.

"Maaf membuat tuan menunggu," ucap Ayunda.

"Tidak masalah, silakan duduk." ucap tuan El dengan nada lembut sambil tersenyum pada Ayunda.

jantung Ayunda semakin berdetak kencang melihat senyum manis di bibir tuan El.

"Aku pasti sudah gila!" gumamnya dalam hati. Namun saat Ayunda hendak duduk, ia sedikit menoleh kearah tuan El dan betapa terkejutnya dia melihat raut wajah dingin dan menyeramkan tuan El. Saat tuan El berbalik melihat Ayunda, dengan cepat Ayunda memalingkan wajahnya.

"Apa itu? apakah aku sedang mengkhayal?!" batin Ayunda yang sedikit terkejut.

"Makan yang banyak, agar kau cepat sembuh." ucap Tuan El,sambil mengisi piring Ayunda dengan daging dan juga sayuran.

"Aku mungkin sedang berhalusinasi tadi, mungkin karena aku teringat akan pria brengsek itu. Tuan El adalah pria yang sangat baik, aku tidak bisa meragukannya setelah apa yang telah dia lakukan untukku." batin Ayunda.

Meraka pun makan malam. Tuan El begitu perhatian dengan Ayunda, hingga sesekali Ayunda harus memalingkan wajahnya karena merasa malu. jantungnya terus berdetak kencang melihat perlakuan tuan El yang begitu baik padanya.

*Apa mungkin Ayunda telah jatuh cinta pada Tuan El??

Dan apa yang terjadi pada tuan El?


Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C25
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen