App herunterladen
10% Yandere Kun ? / Chapter 3: Stalker Chan (2)

Kapitel 3: Stalker Chan (2)

Aku bangun dan membuka mataku dengan pelan. Menikmati keindahan deku di atas kepalaku.

Dinding bercat deku, kamar tidur bermotif deku,...semuanya deku..

Kakiku mulai melangkah, aku tersenyum lebar pada pagi hari yang biasa ini. Akhirnya aku punya alasan untuk mengikuti deku tanpa perlu diam diam seperti biasa.

Senyumku terus permanen , dan aku menatap ibuku yang lagi lagi tidak bergerak di sana. Matanya tertutup dengan sempurna. Ibu sedang tidur..

Benar ibu sedang tidur,...

_

_

_

_

Aku menikmati deku yang menyelimuti tubuhku. Nafasku mulai memberat, dan mataku mulai menutup menikmatinya.

Bisa kurasakan deku mulai menempel pada tubuhku . Aku mengarahkan deku pada mulutku dan mulai mencium dengan mulut nya..

Ritual pagi yang selalu kulakukan, kalau tidak aku akan mengila saat sekolah nanti.

Segera setelah puas, aku melepaskan handuk yang bergambar deku ke lantai, kemudian mulai memakai seragam.

Jujur, aku ingin memakai baju bermotif deku. Tetapi sayang, jika aku lakukan itu. aku tidak akan bisa bertemu deku..

Cih, mataku mulai menyipit. Dan keningku mulai berkerut .

"Andai semuanya mati saja" seruku sinis, kemudian mulai tersenyum polos pada bantal deku di depanku.

Aku segera memeluknya dan tersenyum menatap wajahnya disitu.

"Kau harus hidup deku, selain kamu, semuanya harus mati" seruku lagi.

Tak

Tak

_

_

Aku turun, dan memasak makanan sendiri, ibu tidak bisa memasak. Ibu lagi tidur.

Setelah memasak, aku tersenyum lagi, sudah ada boneka deku yang menungguku disana. Ia tersenyum menatapku, deku sangat manis.

Selalu menemaniku seperti ini, Aku makan sambil menikmati kebersamaan ku bersamanya.

Kresh..., Oh..kalian bertanya apa yang kulakukan?. Hm biasa, aku membuang sesuatu yang tidak diperlukan.

Yaitu kotoran monster yang pernah bertarung dengan deku. Mereka itu beruntung. Mereka disentuh deku saat bertarung. Aku...hanya aku yang boleh menyentuh deku.

Tidak.., deku itu.., deku itu malaikatku..

Aku harus melindungi nya sebisa mungkin, aku juga ingin tau lebih banyak tentang deku..

Aku mengelus boneka deku, dan tersenyum lagi. Senyumku katanya begitu memikat.

Sungguh, padahal aku hanya ingin tersenyum pada deku. Bukan kepada kalian. Oh.. seperti nya aku harus pergi sekarang...

_

"Halo.." kataku tersenyum ramah. Zuyu gadis katak hanya tersenyum balik. Ia bertanya kepadaku tentang pelajaran susah.

Aku hanya tersenyum dan menjelaskan dengan ramah. Jujur, aku benci seperti itu ini. Aku tidak mau berteman dengan siapapun.

Hanya Deku, betul semangat. Aku akan mengikuti deku hari ini. Tinggal bersikap seperti biasa. Karena aku sudah terbiasa mengikuti nya..

Kemana pun ia pergi, letak rumahnya, kapan ulang tahunnya. Berapa nomor celananya. Semuanya Kutau. Aku gadis paling tau segalanya tentangnya .

Sekarang pun, aku harus tau. Kenapa deku seperti ini. Apa ia bertemu wanita lain. Atau dia sedang diancam seseorang....

Aku mengelap kameraku, kemudian mulai memotretnya dari kejauhan. Sekarang pelajaran olahraga. Tubuh deku akan terlihat nanti.

"Sedikit..lagi"...., ...Aku menyetel kameraku. saat deku mulai membuka pakaiannya.

Cekrek.., Aku menekan tustel kemudian tertawa sinis.

Kemudian tertawa keras disana. Sembari mengucapkan nama deku dan menciumi nya hingga kameraku penuh liur ku.

Aku puas dan mengelap bibir ku. Kemudian mulai membuka pintu yang terdengar menderit.

Klak

"Kau darimana saja,?" tanya zuyu sudah Menganti pakaian olahraga. Aku hanya tersenyum dan melambaikan kedua tanganku seperti biasa.."Hm , hanya keliling doang, hihi"

_

Ruangan itu, aku Selalu mengunakan nya ketika akan memuaskan nafsuku. Ruangan itu sangat kelam dan terpencil.

Aku tidak perlu khawatir mengila disana. Ah..apa aku sudah gila ya,...?

_

_

_

Teng,.."Yey pulang" seru zuyu menyambar tas. Dia mengaet tanganku...."Mau pulang bareng?"

Aku tersenyum dan menolak, dengan halus.."Ah, aku sama deku". Zuyu mengangguk dan mulai berjalan pulang..

Mulutku mulai tersenyum, gawat aku merasa sangat senang sekali.

_

"Loh..., kenapa kau..uraraka?" tanya deku, entah kenapa nada suaranya bertambah gemetar.

"Oh deku, halo. Kita ke kafe yuk" Ajakku tersenyum ramah. Sembari tersenyum aku melihat wajah deku..

Deku berkeringat, ..betul aku harus melindungi deku..karena deku, aku harus tau segalanya tentangmu..

"Segalanya..."

_

_


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C3
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen