Semilir angin musim semi membawa udara sejuk yang terasa dingin di kulitku yang telah terbiasa dengan udara panas di Indonesia. Aku memeluk tubuhku sendiri sambil memandangi Río [sungai] Guadalquivir dari atas Puente de Triana, jembatan yang menghubungkan kawasan Triana dengan pusat kota Sevilla. Aku diliputi dilema. Sudah banyak masalah yang kurencanakan untuk menghambat pernikahan Andres dan Zizi, namun hingga detik ini tidak satupun kuberikan. Kurasakan kehadiran Miguel dari aroma citrus yang dihembuskan angin. Aku memejamkan mata ketika dia memelukku dari belakang, menghantarkan kehangatan tubuhnya ke dalam tubuhku yang kedinginan.
"Jangan lakukan itu," bisiknya.
Aku mengeluarkan dua tanganku dan memeluk dua tangannya yang kini melingkar di perutku.
"Perpisahan itu menyakitkan. Melihat orang yang dicintai terbaring lemah," Miguel berhenti sejenak.
Kurasakan mataku mulai perih mengingatnya yang terbaring lemah di rumah sakit dengan peralatan medis di seluruh tubuhnya.