App herunterladen
57.77% I Want To Hug You / Chapter 26: 26 - Kenapa aku ada di hotel dengannya?! Apa mungkin... Tidak mungkin, kan?! - Part 1

Kapitel 26: 26 - Kenapa aku ada di hotel dengannya?! Apa mungkin... Tidak mungkin, kan?! - Part 1

Masih berada di dalam hotel bintang 5 di daerah Ginza. Chihiro sudah menelanjangi Takeru dan memakai kondom pada penisnya. Sekarang Takeru terbaring di atas kasur tanpa mengenakan satu helai busana pada tubuhnya. Chihiro selesai membuat tanda kissmark pada leher Takeru, Chihiro menjilati bibirnya sendiri lalu tersenyum licik dan puas. Dia menindih tubuh Takeru dan berada diatasnya.

Chihiro : Ah~ Pfft. Kena (tertawa) Kissmark dilehermu (memegang tanda kissmark si leher Takeru dengan lembut) ini tandanya kau adalah milikku sekarang, Takeru (tersenyum) Aku penasaran seperti apa wajahnya jika dia melihatnya nanti, ya?

Chihiro memegangi dagu Takeru dan menggeserkan kepalanya supaya bisa menghadap kearahnya lalu tersenyum saat melihat wajah polosnya Takeru yang sedang tertidur pulas.

Chihiro : Aku tidak keberatan kalau kau terbangun dan memberontak nanti (tersenyum)

Chihiro menyentuh lalu mengusap lembut bibir Takeru dengan ibu jarinya.

Chihiro : Aku ingin melihat reaksimu (tersenyum)

Takeru : Chunta... (mengigau)

Takeru mengigau memanggil nama Shunta lalu mengisap ibu jarinya Chihiro dan mengigitnya. Takeru mengira ibu jari itu adalah milik Shunta. Chihiro tersentak kaget saat mendengar Takeru yang mengigau memanggil nama orang lain yang bukan dirinya. Dia merasa sedikit cemburu dan kesal.

Takeru : Ah, Chunta... (mengigit ibu jari Chihiro sambil mengigau)

Chihiro : Ck! Chunta? Siapa sih?! (merasa kesal)

Takeru : 1000 yen... (masih mengigau dan mengigit ibu jari Chihiro)

Chihiro : . . . . Aku tidak tahu siapa itu Chunta, tapi sekarang kau adalah milikku, Takeru.

Takeru : Chunta... (tersenyum dan masih mengigau dan mengigit ibu jari Chihiro)

Chihiro : Ck! Aku cemburu kalau kau terus memanggil nama itu sambil tersenyum seperti itu. Maka dari itu, lebih baik aku segera melakukannya, bagaimana dimulai dari menciummu? (tersenyum)

Pada saat Chihiro mau mencium bibir Takeru, tiba-tiba HP Takeru bergetar tanpa henti di atas meja samping kasur Takeru dan terlihat ada telepon masuk dari Shunta.

CHUNTA is calling...

Chihiro menoleh ke arah HPnya Takeru, terlihat nama yang muncul di layar HP bernama "CHUNTA". Nama yang sejak dari tadi yang dipanggil oleh Takeru dari ngigaunya. Chihiro dengan kesal mengambil HP Takeru yang masih bergetar tanpa henti itu dari atas meja.

Chihiro : Ck! Siapa sih Chunta ini? Menggangu saja!

HP Takeru sudah berada di tangannya Chihiro. Dia terus menerus melihat ke arah layar HP Takeru yang terus bergetar tanpa henti lalu melirik sekilas ke arah Takeru yang masih tertidur dengan pulas disampingnya dan menekan tanda jawab.

Chihiro : Iya, iya. Ini Saitama.

Chihiro berbaring dengan santainya di samping Takeru.

Tidak terdengar ada suara balasan dari ujung sana.

Shunta terdiam dan sangat terkejut saat mendengar suara pria lain yang mengangkat telepon darinya. Dia merasa sangat murka sekarang, suasana hatinya yang buruk sejak tadi menjadi bertambah buruk 10 kali lipat. Dia benar-benar marah sekarang. Dia tidak menyangka Takeru akan berselingkuh di belakangnya.

Chihiro : Hei? Halo? Siapa nih? Ha--

Shunta : Di mana Takeru-san? (menjawab dengan dingin)

Terdengar suara berat dan kasar dari ujung sana. Chihiro tersenyum, dia bisa merasakan amarah yang luar biasa di ujung sana. Tapi dia tidak perduli.

Chihiro : (Hee... Sok nada marah) *tersenyum licik*

Chihiro mengelus-elus rambut Takeru dengan lembut lalu memainkan rambut Takeru. Dengan santainya tanpa rasa takut dia menjawab pertanyaan Shunta.

Chihiro : Saitama-san sedang tidur disampingku nih (memanas-manasi Shunta)

Chihiro dengan sengaja mendekatkan HPnya ke arah Takeru supaya Shunta bisa mendengarkan suara Takeru dengan jelas.

Takeru : Ughh... (masih tertidur pulas)

Shunta terdiam memandangi ke luar jendela besar dengan geram. Dia bisa mendengar dengan jelas suara Takeru yang tertidur pulas. Shunta terbakar dengan api cemburu dan amarah yang luar biasa. Aura di sekeliling Shunta berubah menjadi luar biasa gelap dan hitam pekat.

Chihiro : (membakar-bakar) Ah~ Dia imut sekali saat tertidur, ya. Pas bangun nanti pasti juga imut, kok (tersenyum licik)

Sekarang Shunta benar-benar geram dan tanpa dia sadari, dia menggertakan giginya. Dia benar-benar marah sekali. Sekuat tenaga menahan amarahnya dan menunjukkan ekspresi wajahnya yang luar biasa menyeramkan.

Shunta : Siapa kau?! Apa yang kau lakukan pada Takeru-san?!

Chihiro masih berbaring dengan nyaman dan masih mengelus-elus lembut rambut Takeru. Dia tersenyum puas.

Chihiro : Entahlah. Tanyakan saja pada orangnya langsung nanti, Chunta-kun.

Chihiro memutuskan panggilan Shunta dan melempar HP Takeru di kasur tepat di samping Takeru dengan kesal.

Chihiro : Cih! Ternyata kau sudah ada yang punya ya! Haah... (menghela napas) Tapi yah kalau hubunganmu sampai rusak dengan pacarmu itu, aku tidak perduli sih karena bukan urusanku (cuek)

********************************

Sekarang Shunta hanya sendirian di lantai bawah. Ryo sudah kembali ke kamarnya. Tiba-tiba lampu padam karena badai angin topan. Seketika ruangan tersebut menjadi gelap dan hanya disinari oleh kilatan guntur besar lewat jendela yang sangat besar itu.

Dia masih berdiri dengan diam memandangi ke luar arah jendela besar dengan ekspresi wajah yang ingin membunuh orang. Rasa kecewanya terhadap Takeru memuncak, dia sungguh tidak percaya kalau Takeru berani menghianatinya dan berselingkuh dibelakangnya. Dia terus berpikir kalau dia hanya salah paham dan ini hanyalah sebuah mimpi buruk belaka. Untuk sekarang Shunta tidak bisa berkata apa-apa karena dia tidak mempunyai bukti kuat.

Cuaca di daerah lokasi tempat syutingnya Shunta saat ini benar-benar sangat buruk sama seperti suasana hati Shunta yang sangat buruk seperti badai saat ini.

Di dalam hatinya, dia bersumpah dan berjanji, jika dia tahu siapa orangnya nanti dan kalau bertemu dengannya, dia akan menghajarnya sampai puas. Sekarang dia ingin sekali mengamuk tapi dia menahannya sekuat tenaga karena sekarang dia tidak berada di apartermennya. Kalau saja dia tidak mengingat di rumah ini masih ada banyak orang, pasti disekitarannya sudah banyak barang yang pecah dan berantakan. Untungnya di sekitarnya sekarang tidak ada seorang pun, kalau tidak tidak tahu bagaimana dengan nasib orang tersebut.

Shunta benar-benar cemburu, kecewa, marah, geram, emosi dan murka. Semuanya bercampur aduk menjadi satu. Digenggamnya HPnya dengan sangat erat.

-Bersambung-

Semoga episode kali ini bisa sedikit menghibur dan kalian menyukainya ya ❤

Jangan lupa komentar, like/favorite, review dan rate 5 bintangnya ya. Author tunggu loh. Terima kasih. See you on the next episode. Bye...


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C26
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen