Di tempat ruangan latihan teater "Agensi Berita Selatan". Takeru tengah fokus membaca buku naskah teater. Akan tetapi dia tidak bisa fokus dan konsentrasinya buyar dikarenakan seseorang mengajaknya berbicara mengenai sang pemeran utama yang bernama Chihiro Ayagi. Sejak tadi Chihiro belum tampak batang hidungnya di ruangan ini.
??? : Dia bolos hari pertama, dan sekarang dia juga terlambat. Semoga saja hari ini dia hadir ya.
Seseorang itu adalah Kazuki Kitano, sang teater sutradara dari sebuah perusahaan teater "Agensi Berita Selatan" yang sangat terkenal. Kazuki berjongkok pas di samping Takeru. Ketika Kazuki membicarakan Chihiro, Takeru memerhatikan ke sekeliling ruangan, dilihatnya semua pemain sudah hadir dan telah fokus latihan kecuali Chihiro Ayagi yang belum hadir.
Kazuki : Padahal Takeru Saitama sudah membiarkannya jadi pemeran utama. Maaf ya, Takeru-chan (merasa bersalah)
Takeru menyandarkan tubuhnya di tembok dan melipatkan kedua tangan di dadanya, dengan santai memberi tanggapannya.
Takeru : Tidak apa, kok. Aku tidak keberatan selama aku bisa bermain dalam naskah buatanmu, Kitano-san (tersenyum)
Kazuki : Benarkah? Senangnya! Hehe.. (tertawa) Aku menyukaimu, Takeru-chan!
Takeru tertawa menanggapi candaan sang sutradara.
Takeru : Hahaha... Apalagi, karena pekerjaan sebelumnya, aku merasa pemeran pembantu juga lumayan bagus dan seru kok (tersenyum)
Kazuki : Ah, dengan si malaikat? Itu pertama kalinya kan dia jadi pemeran utama, jadi aku penasaran, rupanya setelah aku melihat drama film kalian yang terbaru itu, dia ternyata aktor yang luar biasa, ya! (memuji) Aku juga ingin mengajaknya bermain dalam naskah teaterku ini.
Takeru : (merasa bangga) Tolong gunakan dia ya! Dia pasti akan bersinar juga di panggung teatermu ini (tersenyum)
Kazuki : Oh tentu! Apalagi, dia dapat rekomendasi dan usulan darimu langsung, aku jadi semakin menginginkannya!
Tiba-tiba terdengar suara yang asing datang menyapa.
??? : Selamat pagi!
Takeru dan Kazuki serentak menoleh ke arah sumber suara. Ternyata suara asing itu datangnya dari Chihiro.
Chihiro : Maaf hari ini aku sedikit terlambat karena pekerjaanku yang lainnya sangat lama.
Dengan santainya sambil memegangi kepala dengan satu tangan, Chihiro langsung datang menghampiri para pemain lainnya yang tengah fokus latihan.
Chihiro : Aku Ayagi dan hari ini aku akan berlatih bersama kalian. Mohon kerja sama dan bantuannya ya (tersenyum)
Kazuki masih berjongkok di samping Takeru dan enggan berdiri dari sana.
Kazuki : Oh! Akhirnya dia muncul!
Chihiro tidak merasa bersalah, dia menanggapi perkataan Kazuki sambil tersenyum licik.
Chihiro : Maaf. Aku ingin segera mulai latihan...
Takeru masih bersandar di tembok sambil menatap tajam ke arah Chihiro. Chihiro yang menyadari tatapan tajam Takeru, datang menghampirinya.
Chihiro : (Eh, jadi dia si Takeru Saitama itu? *tersenyum meremehkan* Dia lumayan tampan sih, tapi dia terlihat lebih muda dari pada di film)
Chihiro menghentikan langkah tepat di depan Takeru, dia menatap merendahkan dan meremehkan Takeru lalu mengulurkan tangannya untuk menyalami Takeru.
Chihiro : (Hee.. Dia lebih pendek dariku) Sebuah kehormatan bagiku bisa bermain denganmu di teater ini, Saitama-san (mengulurkan tangan)
Takeru berdiri tegak memerhatikan Chihiro dengan lebih sesakma. Takeru tidak membalas atau merespon perkataan Chihiro, dia hanya diam melihat lurus dengan serius dan tajam ke arah Chihiro. Tidak ada yang tahu apa yang ada dipikiran Takeru, Chihiro merasa canggung dan tidak nyaman.
Chihiro : Eh? (tersenyum kaku)
Setelah puas memerhatikan Chihiro dengan sesakma, Takeru tersenyum dan menyambut uluran tangan Chihiro. Dia menyalami tangan Chihiro.
Takeru : (Hmph, dia lebih tinggi dariku rupanya. Tingginya hampir menyerupai Chunta-ku) Ya, aku juga. Mohon kerja sama dan bantuannya ya (tersenyum bisnis)
Chihiro : Ah, ya. Terima kasih *tersenyum kaku* (Sesaat entah kenapa aku merasa dia sedang mengukur dan menilaiku?)
Kazuki : Jadi kau sudah siap kan? (masih berjongkok)
Chihiro : (menunduk sedikit ke bawah untuk melihat ke arah Kazuki) Iya, tidak masalah. Berikan saja arahannya sutradara, nanti aku juga dengan mudah bisa menguasai dan mengikuti kalian dengan sempurna (tersenyum sombong dan percaya diri)
Kazuki : Ha? (berdiri) Baiklah kalau begitu, kita mulai dari awal lagi dengan Takeru-chan.
Kazuki memulai memberikan sebuah perintah dan arahan ke para pemain lainnya.
Kazuki : Machii-chan, arahkan dia (Chihiro) dalam pertarungan berpedang!
Machii : Baik!
Chihiro mendengarkan penjelasan Machii. Dia memperhatikan gerakan Machii.
Machii : Saat musuh datang, pukul ke kanan, lalu ke kiri dan mundur seperti ini.
Dari luar panggung, Takeru bersandar di tembok sambil menompang dagu mengamati latihan Chihiro dan Machii dengan serius sedangkan Kazuki duduk di sebuah kursi sambil melipatkan tangannya di atas meja. Mereka berdua fokus memerhatikan setiap gerakan aktingnya Chihiro dengan teliti dan tajam.
Machii : Jika pedangnya kena ini, berhenti dulu.
Chihiro dengan malas menanggapi arahan Machii.
Chihiro : Iya, iya.
Machii : Dasarnya, ayunkan dengan besar.
Kazuki mulai membuka suara dan memberikan komentar.
Kazuki : Bagus. Walaupun anak itu songong tapi lumayan bagus.
Takeru : Memang, tapi apa kau yakin nih kita latihan dari awal lagi?
Kazuki : Iya dong. Kita harus menghadapi semuanya sejak awal. Dan lihat saja, kepala besarnya itu akan terhentak (tersenyum setan)
Takeru mengerti maksud Kazuki untuk memberikan sedikit pelajaran terhadap Chihiro yang songong itu.
Takeru : (tersenyum) Terhentak, ya?
Akhirnya tiba latihan adegan yang diperankan oleh Takeru. Takeru sedang bersiap-siap diposisinya. Seorang asisten sutradara yang menyusun adegan memberikan arahan berikutnya.
Asisten : Baiklah, semuanya siap diposisinya masing-masing.
Asisten sutradara bertepuk tangan dua kali untuk mengalihkan pandangan para pemain lainnya supaya lebih fokus mendengarkan perkataannya.
Asisten : Adegan selanjutnya akan dimulai dari gunung di pintu tersembunyi. Ini adegan Shigesada, yang akan diperankan oleh Ayagi-kun yang untuk pertama kalinya akan bertemu dengan Tsunekawa, yang akan diperankan oleh Saitama-kun. Dimulai!!
Semua para pemain yang memegangi buku naskah teater hanya diam di tempat sambil menunggu giliran mereka. Mereka berdiri di luar panggung dan fokus melihat Takeru dan Chihiro yang sedang berdiri di atas panggung. Kazuki beserta kru/staff menatap dengan serius ke arah panggung.
Pemain 1 : Tunggu sebentar, tuan Shigesada! Kita akan memasuki wilayah iblis. Jadi jangan...
Chihiro : (memotong pembicaraan pemain 1) Apa? Aku tidak ingin bertarung. Aku hanya ingin bicara dengan mereka.
Chihiro tidak terlalu fokus, dia hanya mengeluh dalam hati, "Ternyata syuting drama film lebih cocok untukku dari pada bermain teater gini"
Pemain 2 : Mereka sulit untuk diajak bicara.
Chihiro : *tersenyum licik meremehkan* (Kalau dalam syuting drama film, itu tidak perlu latihan merepotkan seperti ini dan jika benar melakukannya, maka sekali adegan akan selesai)
Chihiro mengucapkan kata-kata dialognya dengan tenang dan santai.
Chihiro : Tapi ini tempat yang indah.
Chihiro : (Yah, mungkin aku akan melewatinya sampai malam pembukaan) *percaya diri*
Tiba-tiba terdengar suara seruling dari arah belakang, Chihiro sedikit menoleh ke arah samping.
Chihiro : Suara seruling?
Chihiro membalikkan badannya, tiba-tiba terlihat seseorang yang berdiri di atas panggung, sosok yang tidak diketahui itu berpakaian jubah serba putih yang besar yang membelakangi lawan mainnya sambil meniup sebuah seruling.
Chihiro : (Dan tiba saatnya Takeru muncul. Mari aku lihat seberapa hebatnya dia di atas panggung ini) *tersenyum meremehkan*
Pemain 1 : Itu jubah dari daun merah. Jangan-jangan...!
Pemain 2 : Apa itu iblis Kureha?!
Chihiro : (Tunjukkan padaku kemampuan akting susah payahmu itu, senpai) *meremehkan*
Takeru mulai berakting dengan serius. Suara Takeru menggema di seluruh ruangan ini. Dia begitu sangat menghayati perannya dan menikmati aktingnya di atas panggung ini.
Takeru : Wah? Bukankah itu kepala iblis yang diburu dan dipenggal di zaman dulu oleh manusia? (memegangi seruling dan membelakangi Chihiro dan pemain lainnya)
Pemain 1 : Kau lelaki?! Siapa kau?!
Takeru menurunkan serulingnya lalu sedikit menoleh ke belakang dengan tatapan tajam yang mengerikan menatap lawan mainnya.
Takeru : Ini pintu tersembunyi. Tentu aku ini iblis, kan?
Chihiro yang awalnya meremehkan dan merendahkan Takeru merasa merinding dan tersentak kaget dengan akting dan tatapan Takeru yang sangat luar biasa hebat itu. Di luar dugaan, Chihiro tidak menyangka Takeru benar-benar menghayati perannya sebagai Tsunekawa, sang iblis.
Chihiro langsung merasa ciut dan tidak fokus. Konsentrasinya sedikit demi sedikit buyar. Semua pemain, kru/staff, dan asisten sutradara yang memerhatikan dari sejak awal terkagum-kagum dan terpesona dengan akting Takeru yang sangat memukau dan menonjol itu. Kazuki takjub dengan akting Takeru, dan bersiul seperti mengatakan, "Wow, itu luar biasa bagus Takeru. Lihatlah Chihiro Ayagi, kau tidak ada apa-apanya jika dibandingkan Takeru". Kazuki tersenyum.
Pemain 1 : (mengeluarkan pedang kayu dari samping dan mengarahkannya ke arah Takeru) Tolong mundur, tuan Shigesada! Kami akan mengurus ini!
Pemain 2 : (mengeluarkan pedang kayu dari samping dan mengarahkannya ke arah Takeru)
Chihiro terbengong sesaat dan tiba-tiba menyadarinya kalau Takeru sudah membuat dia sedikit kewalahan, sehingga pemain lainnya mencuri dialog dan adegan gaya karakternya. Dengan geram, dia menggertakkan giginya.
Chihiro : *tersentak kaget dan merasa kesal* (Itu tadi kan kalimatku!)
Chihiro terpaksa mengikuti adegan berikutnya dan dia bersiap-siap berjalan maju ke depan sambil memegangi pedang kayu yang ada ditangannya. Sedangkan pemain lainnya sedang berakting bertarung melawan Takeru. TAK! TAK! TAK! Terdengar suara hantaman pedang kayu yang sedang berlaga.
Chihiro : Berhenti kalian berdua! Kita ke sini bukan untuk bertarung!
Chihiro bersiap-siap akan menggeluarkan pedangnya dari samping.
Chihiro : (Ayo hunuskan pedangku dan leraikan mereka)
Chihiro : Hei! Aku hanya ingin bicara!
Chihiro sedikit panik dan berusaha fokus. Pemain lainnya masih bertarung dengan Takeru dengan serius, mereka mengayunkan pedangnya ke arah Takeru. Takeru menangkis dan menghadang semua serangan dari pemain lainnya dengan mantap. Chihiro yang sedikit tersudut karena adegannya dari tadi terus dicuri terus berfikir dengan sekuat tenaga untuk mencari jalan keluarnya, dalam hati dia berkata, "Setelah dia menangkis ayunan pedang bawahku ini, Tsunewaka..."
Tiba-tiba Chihiro hampir kehilangan keseimbangan karena tidak memerhatikan sekitaran panggung yang ternyata agak curam.
Chihiro : (Sial! Panggungnya miring, aku sulit bergerak!)
Takeru yang melihat ada celah pada diri Chihiro langsung mengarahkan ujung pedangnya ke arah wajahnya Chihiro.
Takeru : Bicara?
Chihiro tersentak kaget dan sedikit mundur kebelakang, karena Takeru berhasil mengarahkan pedang kayu ke arah wajahnya. Jarak pedang kayu Takeru dengan wajahnya tinggal sekitar 5 cm saja. Chihiro menunjukkan ekspresi ngeri karena pedang kayu itu hampir mengenainya.
Chihiro : (Ga-gawat! Aku kepleset!)
Chihiro benar-benar kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh ke bawah, tapi untungnya Takeru langsung dengan cepat menangkap dan memegangi lengannya, sehingga dia tidak jadi terjatuh kebawah. Chihiro sedikit bengong dan mendengar nasihat Takeru.
Takeru : Gerakanmu berbeda saat panggungnya miring. Jika kau tidak terbiasa di panggung miring ini, kau akan terluka.
Chihiro merasa sedikit lega karena tidak jadi terjatuh kebawah.
Chihiro : Ah, iya...
Takeru melepaskan pegangannya dan tersenyum menatap Chihiro.
Takeru : Lalu... (membalikkan badannya dan membelakangi Chihiro) Penonton tidak akan merasa puas jika pemeran utamanya kalah, Ayagi-kun. Berhati-hatilah karena kau adalah pemeran utama yang berharga (pergi menjauhi Chihiro)
Chihiro hanya diam terpaku menatap punggung Takeru yang pergi semakin menjauh darinya. Dia terbengong-bengong. Sementara itu, di luar panggung kru/staff dan pemain lainnya yang melihat itu semua juga terdiam dan terpana. Kazuki tersenyum puas melihat kekalahan Chihiro yang sombong dan angkuh itu.
Kazuki : Hehe... Takeru-chan membuatku merinding (menompang dagu) *senang*
Chihiro tersenyum marah, dia tidak mau mengakui kekalahannya, dia merasa malu dan juga kesal karena merasa telah diremehkan oleh Takeru. Chihiro menyeringai lalu berkata dalam hati, "Tidak kusangka, dia orang yang baik juga. Terima kasih deh atas sarannya, senpai. Cuih!" (senpai = senior).
-Bersambung-
Author : So, readers. Gimana episode kali ini? :v
Senang gak, cerita di episode kali ini agak panjang? Hehe..
Jangan lupa komentar, like/favorite, rate 5 bintangnya ya. Author tunggu loh. Terima kasih. See you on the next episode. Bye...