Setelah berlari dengan jarak yang cukup jauh, Elis berjalan dengan napas yang terengah-engah menuju ke luar perusahaan. Dalam hati tak hentinya ia mengumpati Aldo. 'Dasar, pria soak. Sudah tahu kalau Lisa itu sangat tidak menyukaiku karena sejak awal sudah dekat dirinya, malah dengan blak-blakan nanyain aku ke dia. Lagia, kalau mau nyuruh orang lain tuh, kenapa sih?'
"Kita bareng, yuk!"
Elis sempat tertegun saat mendapati pria yang tengah ia umpat sudah berada di depannya. Sepertinya pria itu memang sengaja menunggunya, Ia berdiri bersandar pada tembok lobi.
"Pak Aldo? Kenapa anda di sini," tanya Elis sambil mempercepat langkahnya yang lamban menghampiri pria itu.
"Ya nungguin kamu," ucap Aldo.
"Pak Riyan bilang mau ngantar saya katanya," ucap Elis dengan sangat tidak enak dan sungkan pada Aldo.
Wajah Aldo seketika berubah menjadi kecewa. "Kamu mau?" tanyanya.
"Percalah, aku akan pastikan ini yang terakhir," ucap Elis sambil tersenyum tipis memberi ketenangan pada Aldo.