Massimo masih duduk di taman belakang seorang diri meskipun semua orang sudah tidur di kamarnya masing-masing. Satu jam yang lalu Julian mengajaknya bertemu, lelaki itu tidak bicara banyak. Namun sangat mengena di hati Massimo, bahkan setelah Julian selesai bicara tatapan garang di mata Massimo menghilang.
"Dimasa depan, kalau kau sudah bosan pada Gina, tolong kembalikan dia kepadaku dengan cara yang layak."
Perkataan Julian terus berputar dalam kepala Massimo, dia masih tidak mengerti kenapa Julian bisa bicara seperti. Mengenal Julian lebih dari sepuluh tahun membuat Massimo tahu seperti apa sifat dan karakter ayah mertuanya itu, tapi malam ini saat dia bicara Massimo merasa Julian menjadi sosok lain. Sosok yang tidak dia kenal. Terlihat sangat berbeda dan bukan Julian sama sekali.