App herunterladen
21.05% GADIS DESA LUAR BIASA / Chapter 4: Anak baru yang tampan

Kapitel 4: Anak baru yang tampan

Bel tanda masuk berbunyi, Naumi buru buru sampai berlari dari parkiran menuju kelas, dia ndak mau jika pak irwan wali kelasnya duluan masuk karena nggak suka jika pelajaran matematika yang jadi favoritnya dimulai duluan sebelum kehadirannya.

Sampai di depan kelas nafasnya masih ngos-ngosan "hufffffff hampir saja aku telat" dia langsung menerobos masuk dan duduk dibangkunya "Naumi, kamu kenapa haa kok seperti lagi dikejar hantu hi hi hi" serly emang jail.

"aku tadi lari dari parkiran biar nggak telat, eee rupanya pak irwan malah yang telat, tumben wali kelas kita terlambat padahal biasanya selalu on time" Naumi menggerutu.

Tak tak tak suara suara langkah kaki pak irwan jelas mendekati ruang kelas tapi sepertinya ada langkah kaki orang lain bersama guru itu.

"slamat siang anak-anak, hari ini kita kedatangan siswa baru yang akan sekolah disini" pak irwan memulai kelas hari ini dengan membawa seorang anak baru yang sudah berada di depan kelas. Setelah bicara pak irwan duduk di tempat duduknya sendiri sambil mempersilahkan siswa baru tersebut "silahkan perkenalkan diri anda sama yang lain".

"trimakasih pak, nama saya Elang dirgantara" Naumi yang sedari tadi tidak melihat kedepan karena tidak tertarik pada anak baru yang dibawa pak irwan tadi, tiba-tiba melongo tak berkedip melihat orang yang barusan ngomong di depan kelas. "deg deg deg" di dalam hatinya ada angin sepoi-sepoi yang sedang menyapa dengan indah, "oh ya Allah... Kenapa elang harus 1 lokal denganku... Apakah ini pertanda baik atau malah bakal jadi bumerang untuk ku kedepan" hati Naumi berucap sendiri dan merekapun saling bertatapan mata dan hanya mereka berdua yang merasakan detakan jantung mereka sama-sama berdebar kencang.

"kalian bisa memanggilku elang" semua mata tertuju tak berkedip, apalagi anak-anak cewek tuh matanya aja ngeliat sambil ngiler kaliya... Hehehe gimana nggak, secara elang dah ganteng dan juga tampan sedari orok plus tajir melintir kesuir dehhhh.. O oo matanya sesuai dengan namanya bagaikan mata burung elang yang siap menerkam siapa saja yang melihatnya, terutama mata hati cewek-cewek tuhhh.

Serly tak ketinggalan dengan wajah yang sangat senang dia menggoda Naumi "hei... Kamu kok cuek aja sih.. Itu pangeran SMPmu sudah daataang" dengan berbisik serly memandangku memasang wajah yang menggoda. "kamu apaan sih ser, nggak lucu tau" Naumi menjawab datar tanpa ekspresi, karna jawaban Naumi tidak sesuai dengan ekspektasi, serly memasang muka cemberut kepada sahabatnya itu "kamu gimana siih kok ndak senang elang sekolah disini"

"ok anak-anak keluarkan buku matematika kalian dan kumpulkan PR yang saya berikan 3 hari yang lalu" pak irwan memulai pelajaran hari ini namun tiba-tiba elang berdiri sambil menunduk hormat "maaf pak, tapi saya tidak membuat PRnya". "oooo tidak masalah karena anda kan baru masuk hari ini jadi itu tidak berlaku untuk anda"

"Alya maju ke depan coba kamu jawab nomor 1" perintah pak irwan, dengan wajah malas gadis yang bernama Alya maju ke depan tetapi bukan menuju ke papan tulis melainkan berdiri didepan pak irwan sambil memandangi lantai kelas dan memainkan ujung baju nya dengan jari-jari "maaf pak, saya lupa buat PR soalnya rumah saya sedang direnofasi jadi semua sedang berantakan sehingga saya jadi banyak kerjaan untuk beres-beres bla bla bla" gebraaaak pak irwan memukul meja kerjanya sehingga semua siswa diam dan kelaspun jadi hening dan sunyi seketika.

"ini untuk kesekian kalinya anda tidak membuat PR dimata pelajaran saya, jika anda tidak mau berubah saya terpaksa menghubungi orang tua anda" pak irwan marah dengan nada mengancam. Alya terdiam bagai patung sambil ngumpat dalam hati. Alya adalah seorang siswi cantik anak seorang pejabat Kabupaten di daerah tempat tinggal Naumi, Alya anak yang pemalas dalam membuat PR, royal dalam uang jajan terhadap teman-teman gengnya, selalu suka tebar pesona sehingga banyak siswa cowok yang kesem-sem sama Alya tetapi anaknya sangat sombong dan angkuh apalagi terhadap Naumi yang notabennya gadis yang sederhana.

"Naumi, sekarang kamu maju ke depan dan lanjutkan!, setelah itu kita bahas sama-sama agar semua bisa mengerti." pak irwan menyuruh Naumi menulis ke papan tulis. "baik pak" jawab Naumi sambil berjalan ke depan. Akhirnya satu persatu soal yang dijadikan pekerjaan rumah oleh pak irwan dibahas bersama dan semua yang dituliskan Naumi betul semua dengan sempurna. Pak irwanpun berucap terima kasih kepada Naumi.

"buat Alya, kamu bisa belajar dengan Naumi agar nilaimu nggak cuma 30 atau 50 tiap ulangan" tambah pak irwan seisi kelas langsung riuh " uuuuuuu"

Bel tanda istirahatpun berbunyi, semua siswa langsung pada ribut dalam kelas dan pada keluar dari kelas, umumnya semua siswa menyerbu kantin yang selalu menyediakan makanan kesukaan siswa dari mulai nasi goreng, soto, aneka mie, lontong bahkan satepun ada serta berbagai minuman penghilang dahaga hehehe komplit deh.

"mi, kita ngantin yuuk" ajak serly namun Naumi sepertinya sedang malas beranjak dari kursinya, entah apa yang sedang dipikirkannya.

"aku lagi malas ser, kamu aja yaa..." "ya udah kalau gitu, selamat berlapar ria cantiiik" Naumi pun mengikuti siswa lain bergabung untuk mengisi Sumatera Tengah mereka alias memanjakan perut.

Sekarang tinggal Naumi sendiri di dalam kelas dia menarok wajahnya kemeja dengan alas kedua tangannya. Tanpa dia sadari ada elang yang masuk kelas dengan perlahan-lahan sampai suara sepatunya pun tidak terdengar oleh Naumi.

Dengan sangat pelan elang berbisik di telinga Naumi "assalamualaikum gadis ku" Naumi menoleh mata mereka saling menatap namun Naumi masih merasakan hembusan nafas elang ditelinganya tadi seolah angin itu begitu hangat menuju hati.

"Wa'alaykumussalam warohmatullah eerh elang, kok disini bukannya tadi kamu ke kantin?" Naumi menjawab salamnya elang.

"ya tadi aku ke kantin cuma aku tidak melihatmu disana dan akupun belum punya banyak teman disini jadi kuputuskan untuk kembali ke kelas eh dikoridor sekolah aku ketemu serly katanya kamu lagi sendirian di kelas."

"oooh" Naumi menanggapi dengan datar

Elang "??" cuman itu doang bisik hati elang hambar, udah susah payah cerita yang didapat cuma "oooh".

Elang mulai bicara "kamu lagi ada masalah?,

Bicaralah mi, aku rindu dengan suaramu, apa aku punya salah padamu? Jika ada aku minta maaf" elang menembakkan begitu banyak pertanyaan namun tak satupun yang dijawab Naumi. Naumi begitu dingin saat ini terhadap elang.

"ah sudahlah lang, lupakan" _Naumi

"apa yang harus dilupakan?" _Elang

"tentang kita dan masa lalu kita" _Naumi

"kenapa harus dilupakan, justru aku disini ingin bersamamu dan membuktikan padamu jika sekarang aku bisa mensejajarkan prestasi dengan mu" _Elang

"bukan itu maksud ku lang, sekarang keadaannya sudah berubah, kita bukan anak SMP lagi, kita sudah punya kehidupan masing-masing dan kita itu berbeda" _Naumi

"Naumi, aku kira kamu akan senang dan bahagia bertemu dengan ku lagi, selama ini aku selalu bertanya sama serly apa hatimu sudah diisi seseorang atau belum dan aku tau kamu masih Naumi ku yang dulu" _Elang

"biarkan aku sendiri lang, aku nggak mau siswa lain melihat kita sedang berdua seperti ini" _Naumi

Tak lama Alya dan gengnya datang dengan senyum menggoda terhadap elang "hai anak baru namaku Alya"


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C4
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen