Melihat kasih sayang dan kerinduan Ammer pada Jonathan, Nadia hanya menelan salivanya. Nadia merasa sepertinya bukan dia putrinya Ammer tapi Jonathan.
"Nadia, bisa minta tolong buatkan Paman Ammer kopi hitam." ucap Jonathan sama-sama menyukai kopi hitam dari sejak kecil.
Nadia menganggukkan kepalanya, merasa lega Jonathan sudah melupakan kesedihannya tentang masalah Anne.
"Paman Ammer, ayo...kita bicara di depan saja." ucap Jonathan mengajak Ammer duduk di teras depan.
Sambil melihat ke sekeliling ruangan Ammer mengikuti Jonathan ke teras depan.
"Bagaimana Paman Ammer bisa kesini? Memang Paman Ammer memikirkan apa?" tanya Jonathan merasa senang ada teman bicara di saat hatinya sedang kacau.
"Aku hanya berpikir Kenapa Tuan Jonathan dan Nona Nadia tidak tinggal di rumah besar. Kenapa harus tinggal di sini?" tanya Ammer merasa cemas setelah Anne dan Darren menceritakan sikap Nadia yang berubah total.