Kapitel 37: Amarah, kerinduan

Alea sudah stay di meja di cafe white, wajahnya begitu cantik dengan lipstik berwarna natural, manis dan benar-benar alami.

"Nona, mau pesan apa?" tanya salah satu pelayan di sana.

"Jus jeruk saja ya, satu," jawab Alea dengan ramah.

"Baiklah, Nona," ucap pelayan itu dengan suara yang rendah. Tersenyum manis lalu pergi meninggalkan Alea sendiri di meja tersebut.

Alea melihat ponselnya dengan serius, dia melihat-lihat beberapa gambar pakaian yang ingin dipesan melalui online shop.

"Ini bagus sekali warnanya hijau, akan aku berikan buat kak Alden," seru Alea dengan senyuman manis.

Di sisi lain kini abang Vano dan Zio ada di dalam mobil, menuju ke cafe tersebut. Dia sudah sangat tidak sabar ingin sekali bertemu dengan Alea, selama tiga tahun dia menanti pertemuan ini, tidak menyangka bahwa perantara dari pertemuan mereka berdua adalah abang Vano .