App herunterladen
89.72% My Teacher My Husband / Chapter 166: Ch. 166

Kapitel 166: Ch. 166

Brak.

Brak.

Brak.

"Hyuuung! Buka pintu! Cepat!" Pekik Jinyoung dengan tangan yang tak henti-hentinya menggedor pintu kamar mandi Jasper.

Kenapa pria itu lama sekali bermain dengan si bebek karet?

"Hyuuuung! Cepaat!"

Ceklek.

Brak.

"Hyung! Polisi mencari di bawah." Panik Jinyoung. Menunjuk-nunjuk pintu kamar Jasper yang masih terbuka dengan mata yang membola besar.

"Lalu masalahnya?" Tanya Jasper dengan tangan yang sibuk mengeringkan rambutnya.

"Mereka mencarimu, apa yang sudah kau lakukan?!" Pekik Jinyoung. Kenapa saudaranya ini tenang sekali?

"Aku tidak melalukan apapun."

Mata Jinyoung sudah memerah dengan lapisan bening yang entah kenapa bisa ada di sana. Sungguh, Jinyoung juga tak tau.

"Ta-tapi mereka mencarimu." Hampir saja Jinyoung terisak pemirsa.

"Aku akan turun."

Jinyoung hanya bisa diam membisu, memang dia bisa apa lagi? Mengikuti kemana Jasper melangkah dengan pandangan matanya, Jinyoung khawatir. Saudara sekalian.

"Tidak usah panik seperti itu, tenang saja. Aku tidak akan kenapa-kenapa." Ujar Jasper setelah selesai memakai pakaiannya dan sudah berdiri tepat di depan Jinyoung.

Menyodorkan jari kelingking kirinya, Jinyoung menatap Jasper penuh harap. "Janji?" Tuntut Jinyoung.

Tersenyum, Jasper mengangkat jari kelingking kanannya dan mengaitkannya pada jari kelingking kiri Jinyoung. "Aku janji."

Terdiam.

Perasaan Jinyoung semakin tidak enak.

**

Baekhyun, Chanyeol, dan Kai sedang sibuk-sibuknya berdiam diri di dalam Cafe langganan mereka.

Yang berdiam diri hanya Kai saja sebenarnya. Chanyeol dan Baekhyun? Menertawai Kai tentu saja.

"KIM JONGIN DILEMA?! LUAR BIASA!" Pekik Baekhyun bertepuk tangan heboh. Yang dari sekolah menengah hingga akhir kuliah, baru kali ini pria itu galau karena wanita?

Jiyeon tidak masuk hitungan ngomong-ngomong. Manusia satu itu memiliki dua jenis kelamin. Jadi akan sulit bagi Kai untuk mengelompokannya kemana.

"Astaga Kim Jongin, wanita mana yang berhasil memporak-porandakan hatimu?" Tanya Chanyeol yang sedikit lebih kalem. Iya, kalem baru beberapa saat lalu.

Sebelumnya? Lebih parah dari Baekhyun malahan.

Kai menghela nafas lelah, seharusnya dia tidak berbicara pada dua saudara itu. Lihat, tidak ada manfaatnya.

"Aku! Aku! Biar aku yang mengatakan siapa inisialnya." Baekhyun mengacungkan tangannya tinggi-tinggi. Semangat sekali Baekhyun jika masalah seperti ini.

"Siapa?" Tanya Chanyeol.

"Krystal Jung dan juga Jenni Kim!" Pekik Baekhyun heboh.

"Itu yang kau namakan inisial? Bodohnya menembus hingga DNA memang." Gumam Kai setengah mati kesal.

"Krystal?! Anaknya Jessica sunbae?" Heboh Chanyeol. "Yang waktu itu kita ikut badan amal bukan? Eh? Badan amal tidak ya? Yang Suzy bertemu L itu bukan?" Jika Chanyeol sedang dalam mode antusias itu memang terlihat seperti 'bodoh mode on', itu kenyataannya.

"ANAK APANYA?! ADIKNYA ITUU!" Nah, Asetilen gas Baekhyun meledak jadinya. Terbakar sudah itu atom-atom emosinya Baekhyun.

"Itu maksud Pangeran." Sudah salah, bangganya hingga langit ketujuh lagi.

"Eh, aku juga tidak ingat jelas itu acara apa." Jawab Baekhyun dengan tangan yang bersedekap di depan dada. "Hanya saja L memang bertemu Suzy di sana. Tidak sengaja!" Tegas Baekhyun.

Kemusuhan Baekhyun jika mendengar nama L.

Drrt... drrt... drrt...

Ponsel Chanyeol bergetar di atas meja. Baekhyun yang sedang menggoda Kai hampir saja menyemburkan lagi keluar jus yang sudah masuk kedalam mulutnya.

Tidak menjijikan itu tidak Baekhyun.

"Hal-"

"Uncle, hks... hks..."

Chanyeol terkenyodh pemirsa. Itu Jinyoung kenapa terisak-isak saat menelfonnya?

"Ada apa?" Tanya Chanyeol setelah meloud speaker 'kan ponselnya.

"Jasper hyung, hks... hks..."

Chanyeol makin tak mengerti tentu saja, ada apa dengan itu si tembok berjalan. Membuat masalah apa lagi dia?

"Jasper hyung di bawa kekantor polisi oleh mereka. Hks... hks..."

Bruuuush.

"Apa? Siapa yang membawa siapa?"

"Jasper hyung di bawa polis-"

Sret.

Brak.

"Cepat! Kita harus meluncur sesegera mungkin kerumah Oh Sehun."

Setelah menggebrak meja, Baekhyun langsung saja menyeret Kai dan Chanyeol untuk segera pergi dari Cafe yang tengah mereka pijaki. Jasper lebih penting saudara sekaliian.

**

Ceklek.

Brak.

"Ada apa ini?" Siwon awalnya membuka pintu baik-baik memang, hanya saja setelah terbuka baru kakek duda itu membantingnya.

Yang tadi itu testing baru, mana tau pintunya terkunci. Jika sudah Siwon dobrak duluan, Siwon kan malu jadinya.

Malu iya, tangan sakit juga iya.

Setelah tetua masuk, di susul dengan Kris dan Jiyeon yang kalem-kalem saja di belakang sana. Tak ingin memperumit lagi sebenarnya.

"Jinyoung dan Haowen mana?" Tanya Jiyeon setelah celingak-celingukan mencari si sisa keponakannya. Namun tak kunjung juga tertangkap jangkauan matanya.

"Mereka di kamar. Tertidur." Jawab Sehun dengan tangan yang memijat pelipisnya pelan.

"Huh?"

"Setelah menangis tadi, mereka tertidur." Ralat Sehun. IQnya yang hanya seperempat ya memang seperti ini. Semuanya harus jelas. Ditafsirkan hingga keujung titik koma.

"Jadi, kenap-"

Brak.

"Maaf harus mendobrak pintu, tapi kami sungguh penasaran."

Baekhyun berjalan tergesa hingga kursi tamu dan...

Sret.

Mendudukan pantatnya di atas sofa empuk untuk menyimak penjelasan yang akan Sehun katakan beberapa saat lagi.

"Aku juga tidak tau kenapa, hanya saja mereka mengatakan bahwa Jasp-"

Tok...

Tok...

Tok...

"Astaga orang waras mana yang mengetuk pintu?" Jengah Baekhyun.

Iya orang waras, mereka semua kan gila, masuk rumah bukannya ketuk pintu melainkan main banting saja. Belum lagi yang awalnya baik-baik saja berakhir dengan bantingan keras si ujungnya.

Ceklek.

"Selamat sore." Xukun dan Lucas masuk setelah memberi salam sapaan pada semua yang saat ini tengah memandang mereka.

"Duduklah." Ujar Sehun menunjuk sofa yang masih kosong.

Xukun dan Lucas berjalan pelan karena grogi, ini hanya pertemuan keluarga sepertinya, tapi mereka juga penasaran. Apa ini penyebab Jasper bertingkah aneh tadi pagi selama di Kampus? Insting serigala buas memang begitu.

Sehun hampir saja terbahak saat melihat Xukun dan Lucas yang saat ini duduk tepat di depannya. Celana Levi's hitam membalut kedua kaki mereka, jaket denim bewarna navy blue yang juga ikut membalut tubuh mereka, dan... jika di perhatikan dengan seksama. Baju tidur bermotif Unicorn alias si kuda bercula satu juga mengintip dari sela jaketnya. Hanya saja, Xukun berwarna merah muda dan Lucas berwarna biru langit.

Tunggu... Unicorn?

"Apa itu baju tidur couple kalian bertiga?" Tanya Sehun berusaha menahan tawanya.

Xukun melirik kebawah dan... ya. Itu memang baju couple mereka bertiga. Ini karena mereka terburu-buru tadi, maka dari itu jadinya seperti ini. Celana di ganti, baju hanya di tutupi.

Pintar memang.

"Hehe." Lucas menyengir tak dengan senyum lebarnya. Mau bagaimana lagi? Sudah terlanjur malu juga.

"Jadi?" Tanya Kris.

"Mereka mengatakan bahwa Jasper di tahan dengan tuduhan kekerasan dan perlakuan tidak menyenangkan." Ujar Sehun. Kepala Sehun sedang berdenyut ini, beberapa hari lagi rencananya Sehun akan terbang ke Australia untuk pemantauan perusahaan cabangnya di sana. Jika seperti ini bagaimana Sehun bisa pergi?

"Dan apa kata Jasper?" Kali ini Kai yang bertanya. Mewakili seluruhnya tentu saja.

"Hanya..."

Tap...

Tap...

Tap...

Jasper menuruni tangga dengan Jinyoung yang mengekor di belakangnya.

"Oh Jasper?"

"Ya, itu aku."

"Silahkan ikut kami kekantor polisi. Anda bisa menjelaskan di sana atau langsung menyewa Pengacara juga tak apa." Dua pria yang tadi memperkenalkan diri sebagai Polisi itu mulai memborgol tangan Jasper.

"KALIAN MAU BAWA KEMANA JATHPER HYUNG?!" Teriak Haowen memeluk kaki Jasper.

"Bisa biarkan dulu putraku menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi padaku." Itu bukan permintaan, melainkan perintah. Sehun tak suka basa-basi.

"Tak ada apapun yang terjadi, Dad." Ujar Jasper tenang. "Aku tak melakukan apapun."

Sehun diam. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Dia percaya pada Jasper tentu saja, hanya Sehun tak bisa terima jika anaknya diperlakukan seperti ini.

"Aku akan ikut." Kata Sehun. Hendak mengambil kunci mobil sebelum Jasper buka suara untuk melarangnya.

"Tidak usah, mereka akan semakin susah nantinya." Dagu Jasper mengarah pada Haowen yang masih memeluk kakinya dan Jinyoung yang hanya membuang muka seraya mengumpat-ngumpat padanya. Percayalah, umpatan Jinyoung itu disertai air mata.

"TIDAK BOLEH! KALIAN TIDAK HKTH, TIDAK BOLEH MEMBAWA HYUNGKU!" Pekik Haowen seraya menggeleng-geleng heboh.

Berjongkok, Jasper mengusap pelan kepala Haowen dan tersenyum kecil padanya. "Hyung akan pulang sebentar lagi. Tunggu di rumah hmm." Bujuk Jasper.

"Mereka jahat." Cicit Haowen.

"Hyung akan baik-baik saja." Jasper mencoba meyakinkan. Jika boleh jujur, Jasper saja tidak yakin jika ia akan baik-baik saja.

"Janji?" Tanya Haowen dengan jari kelingking yang mengacung tepat di depan wajah Jasper.

"Janji." Jasper tersenyum dan mengecup singkat kepala Haowen. "Aku pergi, Dad." Pamit Jasper.

"Hanya itu. Dia bilang dia akan baik-baik saja." Jelas Sehun.

"Aku... merasa ada yang aneh." Ujar Xukun tanpa sadar.

Lucas menatap heran padanya, apa temannya ini menggigau? Sia berbicara hanya saja matanya tak mengeluarkan cahaya apapun. Kosong.

"Apa? Kau bilang apa?" Tanya Lucas.

"Kau tak merasa aneh? Terakhir kali yang Jasper hajar habis-habisan hanya Seungcheol." Xukun memberi kode. Ia juga tak berani asal tuduh sebenarnya, tapi mulutnya memang gatal untuk berbicara.

"Jadi..." Chanyeol melirik pada Kai yang juga saat ini tengah melirik padanya.

"Ini terencana."

Yoo maaan...

See U Next Chap.

Thank U.

DNDYP.


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C166
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen