App herunterladen
29.72% My Teacher My Husband / Chapter 55: Ch. 55

Kapitel 55: Ch. 55

Setelah mengucapkan kata-kata tak terkira itu. Suzy langsung saja menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Sehun.

"Hahaha kenapa?" Tanya Sehun heran. Mengusap pelan kepala Suzy lalu menepuk-nepuknya.

"Itu memalukan." Lirih Suzy. Memukul kecil dada Sehun yang hanya terkekeh melihatnya.

"Terserahmu kalau begitu. Aku percaya apa pun yang kau pilih itu adalah yang terbaik." Ujar Sehun dengan senyum tulusnya.

"Tentu!" Jawab Suzy sumringah.

"Sehun." Panggil Suzy.

"Mm?" Dengungan Sehun sebagai jawaban.

Pletak.

"Aww." Ringis Sehun seraya mengusap kepalanya yang baru saja mendapat ketukan cinta dari Suzy.

"Apa tak ada kosa-kata lain selain mm?" Tanya Suzy murka. Hendak menggetok lagi sebelum tangan Sehun memegang kedua pergelangan tangannya.

"Nasib perusahaan tergandung pada otak cerdasku, kau tau. Bukan otak batu ini!" Balas Sehun seraya menggetok balik kepala Suzy. Menimbulkan protesan dari bibir mungil di depannya.

"Ya!! Otak batu ini juga berguna!" Dengus Suzy tak terima. Menendang tulang kering Sehun dengan perasaan cintanya yang sangat amat teramat sangat banyak.

"Aw tendanganmu luar biasa sayang." Puji Sehun mau tak mau. Menyentil dahi Suzy dengan keras lalu menarik kedua pipinya dengan tak kalah keras.

"Sakiiiiiit Sehuuuun!!" Pekik Suzy dengan mata berkaca-kaca. Yang benar saja! Kekuatan Sehun itu luar biasa seperti kuda. Menyakitkan asal kalian tau.

"Uuuh.. maaf ok." Ujar Sehun. Jelas sekali bahwa ia sedang mengolok-ngolok istrinya itu.

"Dia-"

Cup.

Cup.

"Ucapan maafku. Sudah tidak sakitkan? Aah.. atau perlu aku cium di.." jeda, "sini." Goda Sehun seraya mengusap bibir Suzy.

Bayangkan! Wajah Suzy sudah seperti kepiting rebus yang benar-benar sudah matang. Sangat merah jika kalian ingin tau.

"Baiklah." Lirih Sehun pelan. Menjepit dagu Suzy yang sedang menunduk karna menahan malu agar menatap matanya. Tersenyum tipis lalu mendekatkan wajah mereka.

Dekat.

Dekat.

Dekat.

Makin dekat hingga hanya tersisa 0,01 cm lagi agar kedua bibif mereka bertemu.

Dek-

"Sehun!" Seru Kris dengan tak tau malunya.

"Sialan!" Maki Sehun. Menatap Kris dengan mata berapi-berapi lalu memeluk gadisnya yang makin memerah itu. "Bisa kau ketuk pintu wahai Tuan Wu Yifan yang termorhat?!" Desis Sehun. Selera ciumannya menguap entah kemana.

"Ups,, sorry. Ngomong-ngomong, pose kalian lumayan.. yah.. aww." Goda Kris. Duduk di atas meja Sehun lalu menyumpit salah satu makanan yang dibuat Suzy tadi.

"Kau perlu les privat tata krama dan sopan santun Kris." Ingat Sehun. Masa bodoh dengan posisinya dan Suzy saat ini.

"Aku ingin bicara serius." Ujar Kris. Tak menghiraukan Suzy yang masih duduk di pangkuan adiknya itu.

"Mm.. Sehun, aku akan pulang saja. Sekalian aku ingin bertemu Jiyeon dan yang lainnya." Bisik Suzy. Masih dengan wajahnya yang memerah sempurna.

"Tid-"

"Aah,, kalau begitu sekalian titip salam untuk temanmu yang manis itu." Ujar Kris. Menyela ucapan Sehun yang saat ini sedang mempelototi dirinya.

"Jiyeon?" Tanya Suzy.

Dahi Kris berkerut. Mencoba mengingat-ngingat nama si manis itu. "Seingatku tak ada kata Ji di namanya, tapi kalau Yeon mungkin ada." Kris mengangkat bahunya tak peduli.

Semoga bukan apa yang aku pikirkan tuhaan. Rapal Suzy dalan hati. Semoga pemikirannya salah.

"Ah! Bacon bacon apalah itu." Kris berseru dalam sekejap mata. Mengejutkan Suzy yang saat ini hanya melongo menatapnya.

"Baekhyun." Ralat Sehun yang mulai ikut campur dalam pembicaraan kakak dan adik ipar itu.

"Tak usah ikut-ikutan!" Dengus Kris datar. Memutar bola matanya malas.

"Dia laki-laki." Cicit Suzy ragu. Entah apa yang dia ragukan, padahal Baekhyun benar-benar laki-laki.

"Kau tidak tau kalau dia melenceng?" Tanya Sehun kaget.

"Apaa?" Pekik Suzy tak percaya.

"Ten-"

Pletak.

"Mulutmu perlu les private kejujuran Oh Sehun!" Dengus Kris setelah menggeplak kepala adiknya itu. "Jangan dengarkan pedhopil mesum gila ini." Ujar Kris pada Suzy.

"Pedho kepalamu!" Sehun tentu saja tak terima dengan tuduhan laknat Kris itu. "Kau benar-benar perluku masukan segala macam jenis les Private." Dengus Sehun.

"Baiklah aku pergi dulu. Jangan lupa habiskan makananmu Sehun." Ingat Suzy sekaligus pamitnya. Membungkuk kecil lalu mulai berlalu keluar ruangan.

"Hati-hati sayang." Seru Sehun. Tak mempedulikan makhluk jones di sampingnya itu.

"Kalau jatuh jangan berdiri." Tambah Kris malas-malasan. "Sudah pedho, mesum, gila, cadel pula!" Sindir Kris terang-terangan.

"Diam kau kutukan angry bird!" Sinis Sehun.

**

"Apa lagi?" Tanya Jiyeon malas. Menyeruput coffe latenya lalu menatap Suzy.

"Ada yang menitip salam untukmu Baek." Ujar Suzy. Tak mengindahkan ucapan Jiyeon.

"Siapa?" Kini Chanyeol yang bertanya.

"Mr. Kis Wu." Jawab Suzy.

"Hah? Kis Wu? Siapa?" Tanya Baekhyun heran sendiri.

"Kris Wu maksudku!" Dengus Suzy tak terima. Temannya ini kenapa bodoh-bodoh semua?

Jiyeon menganga. Kris Wu? Angry bird hidup di skolah mereka itu? Mimpi apa dia semalam hingga Baekhyun mendapat titipan salam seperti itu.

"Begini katanya 'aku titip salam untuk temanmu yang manis itu. Bacon bacon apalah itu' begitu katanya." Ujar Suzy dengan wajah polos tak berdosanya.

Brush.

Green tea yang ia minum meluncur begitu saja dari mulut kecilnya. Tanpa diperintah dan sukses mengenai baju bagian depan Chanyeol.

"Iuh Baek!" Seru Chanyeol jijik, kenapa ia bisa punya saudara yang seperti Baekhyun ini.

"Apa dia mengibarkan bendera perang denganku?!" Jerit Baekhyun tak terima.

Brak.

Lalu menggebrak meja tak terima. Dia itu laki-laki tulen. Manly, atau apalah itu namanya.

"Dia benar!" Celetuk Jiyeon sekenanya. "Kau memang manis." Puji Jiyeon tulus. Mengerdip-ngerdipkan matanya imut, tapi yang ia dapat hanya pukulan telak dari Baekhyun.

"Kau juga ingin mengibarkan bendera perang?" Desis Baekhyun marah.

"Hehe." Kekeh Jiyeon pelan.

"Hehe hehe pantatmu!" Dengus Baekhyun.

Suzy menjetikan jarinya saat ia ingat tujuan awalnya ke cafe ini. Universitas.

"Tunggu! Kalian akan kuliah dimana?" Tanya Suzy pada akhirnya.

"Universitas!" Jawab mereka serempak. Jawaban laknat yang benar-benar membuatnya naik darah.

"Universitas mana monyet!" Tegas Suzy. Mengepalkan kedua tangannya agar ia tidak menggetok kepala teman-temannya itu.

"Aku belum tau." Desah Chanyeol pasrah.

"Aku sehati sejiwa seraga dengan Chanyeol." Jawab Baekhyun.

"Kau?" Tanya Suzy pada Jiyeon yang hanya diam sedari tadi. Sontak, pandangan Baekhyun dan Chanyeol tertuju pada Jiyeon.

"Aku?" Menunjuk dirinha sendiri. "Aku akan kuliah di universitas..."

TBC

THANK U

SEE U NEXT CHAP

DNDYP


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C55
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen