App herunterladen
10.81% My Teacher My Husband / Chapter 20: Ch. 20

Kapitel 20: Ch. 20

"Gay!"

"WHAAAAAAAAAAAAAT?" Pekik Suzy tak percaya.

Jiyeon mendelik sebal. "Apa yang kalian maksud dengan gay!" Desis Jiyeon. Ia yakin, Chanyeol dan Baekhyun itu normal, tidak melenceng, tidak banting stir, atau apalah itu.

"Kalian lihat saja!" Tantang tukang gosip sekolahan.

"Aw,, apa benar? Atau jangan-jangan kalian juga lesbian!?" Tanya Seulgi. Entah anak itu datang darimana, yang jelas sekarang mereka sudah ada di kelas Jiyeon.

"What the.. mulut pantat buaya mu itu apa memang 'liar'!" Balas Suzy dengan memberikan tanda kutip dengan tangannya pada kata 'liar'.

Seulgi mencibir tak peduli. Suasana memanas ini luar biasa. Lagian lawannya adalah Jiyeon. "Aw, pantas saja kalian selalu bersama. Kalian kan satu species." Olok Seulgi lagi.

Panas.

"Mulut mu itu perlu di disiplinkan!" Desis Suzy. Mencengkram kedua pipi Seulgi dengan tangan kanannya dan menengadahkan kepala Seulgi.

"Hei! Lepaskan!" Pekik Joy. Mencoba menolong Seulgi yang sedang mencoba melepaskan diri dari Suzy.

"Suzy itu seperti setan jika dia sedang marah. Jadi, jangan menganggu kesetanannya!" Halang Jiyeon. Menarik bahu Joy untuk berhadapan dengannya. "Bocah seperti mu ikut-ikutan." Olok Jiyeon.

"Lepaskan!" Ujar Seulgi di sela-sela usahanya. Cengkraman Suzy itu menyakitkan. Luar biasa menyakitkan.

"Lepaskan kata mu?" Desis Suzy. Makin mengeratkan cengkramannya. "Mulut busuk mu harus di ajari sopan santun!" Sambung Suzy lagi.

Saat suasana sedang panas-panasnya didalam kelas. Terdengarlah sayup-sayup suara  dari arah luar kelas.

"Baek! Dengarkan aku dulu!"

"Tidak! Kau.. aku membenci mu!"

"Baek. Kau salah paham. Percyalah!"

"Tidak akan lagi! Kau pembohong. Kau memukkan!"

Jiyeon dan Suzy melongo. Barusan itu suaranya Chanyeol dan Baekhyun. Jelas sekali. Apa yang mereka ributkan.

"Ya tuhaan!" Gumam Suzy. Menggeleng-gelengkan kepala dan tanpa sadar melepaskan cengkramannya pada kedua pipi Seulgi.

"Huh, kalian dengar!" Ujar Wendy.

"Tidak! Ini tidak benar!" Gumam Jiyeon. Ia tau betul Chanyeol dan Baekhyun. Mereka itu sepupu. Mereka sangat dekat satu sama lain hanya karna hubungan itu. Ya. Hanya karna sepupu itu. Karna kata sepupu mengikat mereka. Bukan yang lain.

"Pura-pura kaget? Drama kalian luar biasa!" Dengus Irene. Manusia tak tau asal usul itu ikut-ikutan.

"Diam kau!" Desis Suzy.

**

BRAK!

Pintu kelas terbuka dengan kasar. Menampilkan sosok berantakan Baekhyun. Mata sembab, hidung memerah, dan juga pakaian yang berantakan.

Suzy makin melongo. Jangan katakan gosip itu benar!  Bathin Suzy.

"Hiks.." Baekhyun terisak.

BRAK!

"Baek!" Panik Chanyeol. Tak berbeda jauh dengan Baekhyun, Chanyeol juga terlihat 'sedikit' berantakan. Seragamnya bahkan tak terkancing dengan benar.

"Pergi! Jangan dekat-dekat!" Pekik Baekhyun. Berdiri dibelakang Suzy dan menangis sesenggukan.

"Baek! Dengarkan dulu! Kau salah paham." Chanyeol mencoba menjelaskan.

"Tidak! Aku lihat sendiri!" Keras kepala Baekhyun muncul. Ia tidak akan menyerah hingga apa yang ia lihat itu terbukti.

"Dia hanya sepupu ku Baek. Tidak lebih."

"Sepupu kata mu? Aku juga sepupu mu! Aku tau siapa saja sepupu mu!" Pekik Baekhyun.

"Dengar dulu Baek. Aku sum-"

"Persetan dengan sumpah busuk mu! Akhiri semuanya! Kembali seperti biasa!" Datar Baekhyun. Tak ada irama sedikitpun dalam nada bicaranya.

"Apa maksud mu dengan kata akhir?" Tanya Chanyeol. Tatapannya berubah dingin. Datar.

"Kau tau benar! Akhiri. Cukup sampai disini. Pergi dari hidup ku!" Jelas Baekhyun. Tatapannya kosong.

"Tidak! Tidak akan pernah! Aku tak mau!"

"Kau harus! Jika kau tidak mau. Biar aku yang mengakhiri semuanya." Desis Baekhyun.

Mata Chanyeol membola. Menggeleng-gelengkan kepala. "Tidak! Jangan coba-coba Byun Baekhyun!" Peringat Chanyeol. Nadanya sungguh-sungguh.

"Kita akhiri ini. Mulai sekarang, det-"

"Tidak Byun Baekhyun!'

"Detik ini. Kau dan aku berakhir. Tak ada apa-apa lagi di antara kita. Tak ada lagi kata kita. Yang ada hanya kau dan ak-"

"Aku bilang tidak ya tidak Baek!" Ulang Chanyeol lagi.

"Aku. Hanya ada hubungan sepupu. Tak lebih! Kau hanya sepupu ku mulai saat in-"

"Tidak! Aku mencintai mu Baek."

Tubuh Baekhyun menegang. Matanya kembali berkaca-kaca.

"Aku mencintai mu! Benar-benar mencintai mu. Jangan tinggalkan aku. Ku mohon." Chanyeol jatuh. Berlutut diatas lantai. Kepalanya tertunduk dalam.

"Ini. Kau hanya sepupu ku. Adik sepupu. Tak lebih." Ulang Baekhyun. Seakan-akan itu sebuah mantra yang akan menyadarkan Chanyeol dari mimpi indahnya.

Semua manusia di kelas itu terdiam. Terpaku pada Chanyeol Baekhyun yang kini sama-sama menangis dalam diam.

"Ku mohon." Lirih Chanyeol.

Baekhyun diam. Tak bergeming dari posisinya saat ini.

"Ku mohon. Kali ini saja, satu kali ini saja. Baek." Ujar Chanyeol. Mengangkat kepalanya dan menatap mata Baekhyun yang kini telah banjir oleh air mata.

"Ku mohon." Pinta Chanyeol lirih.

"Tidak! Kita harus akhiri ini semua." Ujar Baekhyun.

"Kenapa?"

"Karna.."

TBC

SEE U NEXT CHAP

HAVE A NICE DAY

THANK U

DNDYP


Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C20
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen